SEMARAPURA | patrolipost.com – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klungkung yang tidak memiliki telajakan didorong untuk mengambil peran sebagai “Bapak Angkat” dalam merawat taman-taman kota. Dorongan ini mencuat dalam rapat evaluasi Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Pembangunan Daerah, yang menyoroti capaian program Penataan Taman Kota sebagai bagian dari program 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Klungkung. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, Rabu (9/4) lalu.
Monitoring dipimpin oleh Asisten II Setda Kabupaten Klungkung, Luh Ketut Ari Citrawati, selaku Ketua Tim Monev. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Inspektorat Daerah, Bappeda, BPKPD, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Bagian Administrasi Pembangunan, Perekonomian dan SDA, serta pihak DLHP Kabupaten Klungkung.
Dalam pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bahwa program Penataan Taman Kota saat ini telah berjalan hampir memasuki hari ke-50 dari total 100 hari kerja. Berdasarkan hasil monitoring, telah terbentuk tim kerja sebanyak 62 orang yang terbagi ke dalam lima kelompok, yakni tim pemeliharaan, tim penanaman, tim penataan pohon, tim pembibitan, dan tim penyiraman.
Sejumlah taman di area perbatasan pun telah masuk dalam kegiatan pemeliharaan, seperti di tapal batas tugu, Taman Ume Salakan, perempatan Takmung, dan kawasan Tojan. Program ini juga melibatkan pendekatan kemitraan dengan menunjuk “Bapak Angkat” untuk taman-taman kota, seperti Perumda Air Minum Panca Mahottama untuk taman di Jalan Ngurah Rai dan RSUD Klungkung untuk Taman Semara Ratih.
Meski demikian, tim Monev mencatat adanya beberapa kendala, di antaranya belum semua taman memiliki “Bapak Angkat”, serta keterbatasan pembiayaan untuk penggantian tanaman dan penerangan taman. Hal ini juga berdampak pada proses penginputan data dalam sistem aplikasi pemantauan taman.
“Kami berharap dalam program 100 hari kerja ini, kegiatan pemeliharaan taman, penyiraman, penyulaman, serta pembibitan tanaman seluas 6,5 hektare yang tersebar di enam kelurahan dan sejumlah wilayah perbatasan dapat terlaksana sesuai dengan rencana aksi,” ujar Asisten II, Luh Ketut Ari Citrawati.
Ia juga menambahkan, untuk taman yang belum memiliki ‘Bapak Angkat’ diharapkan dapat diadopsi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak memiliki telajakan. Selain itu, diusulkan penambahan anggaran belanja untuk pemeliharaan taman pada alokasi anggaran tahun berikutnya.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong keberlanjutan penataan dan pemeliharaan taman kota sebagai bagian dari upaya mempercantik wajah kota dan meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau di Kabupaten Klungkung. (855)