LABUAN BAJO | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Tokoh-tokoh Agama mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan Keheningan Total yang akan dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat pada tanggal 18 April 2025 mendatang.
Hari itu, Jumat (18/4/2025) merupakan hari libur nasional Jumat Agung yang diperingati umat Nasrani, serta ibadah Shalat Jumat yang dilaksanakan umat Muslim.
Imbauan ini dikeluarkan dalam surat kesepakatan bersama tertanggal 10 April 2025 yang ditanda tangani oleh Bupati Manggarai Barat, Kapolres Manggarai Barat, perwakilan Keuskupan Labuan Bajo, Kantor Kemenag Mabar, Perwakilan Nahdatul Ulama, perwakilan Muhammadiyah Manggarai Barat, PHDI Manggarai Barat, GMIT Gunung Zalmon, Danlanal Labuan Bajo dan Kodim 1612 Manggarai melalui Danramil 1612-02 Komodo.
Gerakan hening total ini nantinya akan dilaksanakan pada Jumat, 18 April 2025 dan akan dimulai dari pukul 06.00 – 18.00 WITA. Warga masyarakat diimbau untuk mengikuti sejumlah ketentuan yakni:
1. Mengurangi aktivitas di luar rumah kecuali untuk kegiatan ibadah atau kegiatan yang sangat mendesak lainnya.
2. Mengurangi penggunaan energi listrik, penggunaan plastik dan sampah non organik lainnya, penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan sound system/pengeras suara (kecuali untuk kegiatan ibadah).
3. Berkomitmen untuk menciptakan ketenangan.
Pada poin keempat, pada tanggal 18 April 2025 nanti akan dilakukan penutupan ruas jalan pada sejumlah titik yakni depan SMPN 1 Komodo, Lampu merah Wae Mata, pertigaan depan Polres Manggarai Barat, dan depan Masjid Nurul Iman Sernaru. Penutupan ini mulai pukul 06.00 – 10.00 WITA.
Pelaksanaan gerakan Keheningan Total ini merupakan upaya bersama dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, khususnya pada perayaan Jumat Agung bagi umat Nasrani dan Ibadah Shalat Jumat bagi umat Muslim.
Selain itu, hal ini juga bermaksud untuk mengurangi polusi lingkungan, melatih disiplin dan pengendalian diri, menghormati alam dan lingkungan, membangun rasa empati dan toleransi, mengurangi konsumsi terutama konsumsi energi, kesempatan berkumpul bersama keluarga dan mencapai kedamaian batin. (334)