BANGLI | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan melaksanakan lomba ogoh-ogoh se-Bali. Tahap pendaftaran dimulai dari 8 Agustus 2020 lalu. Namun sejauh ini belum ada peserta dari Bangli yang mendaftarkan diri.
Kabid Adat dan Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, Putu Candra Rahadi mengatakan, lomba ogoh-ogoh yang dilaksanakan Pemprov Bali sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat. Yang mana masyarakat terutama kalangan seka teruna telah mengikuti anjuran pemerintah, tidak melakukan pengarakan ogoh-ogoh di tengah pandemi Covid-19.
“Saat Pengerupukan lalu tidak ada pengarakan ogoh-ogoh. Lomba kali ini sebagai bentuk apresiasi bapak gubernur,” sebutnya, Rabu (13/8/2020).
Kata mantan Lurah Cempaga ini, untuk pendaftaran lomba ogoh-ogoh sudah dibuka 8 Agustus hingga 11 September mendatang. Meski demikian, hingga kini pihaknya belum menerima data perwakilan desa adat dari Bangli yang mendaftarkan diri.
“Kemungkinan desa adat masih memilih perwakilan untuk didaftarkan disamping itu waktu pendaftaran masih panjang,” ungkapnya.
Putu Cadra mengatakan lomba ogoh-ogoh dimulai dari tingkat kecamatan. Kemudian dipilih tiga terbaik untuk dinilai kembali di tingkat kabupaten. Nantinya juga akan dipilih tiga terbaik tingkat kabupaten.
“Penilaian dilakukan di kabupaten/kota masing-masing. Untuk di Bangli telah mempersiapkan tim juri yang terdiri dari seniman, MDA, serta dari pemerintah,” sambungnya. Kemudian untuk pesyaratan/ketentuan lomba telah disampaikan ke desa adat masing-masing.
Disisi lain, Putra Candra mengungkapkan untuk tim juri di tingkat kecamatan masih digodok. “Tim juri dari kalangan yang berkompeten. Nantinya masing-masing kecamatan akan menyetorkan nama-nama yang masuk dalam tim juri,” ujarnya.
Sementara itu, untuk hadiah yang disiapkan Pemprov Bali terbilang besar, yakni terbaik pertama hadiah Rp 50 Juta, terbaik II sebesar Rp 35 Juta dan terbaik III Rp 20 Juta. Selain itu disiapkan pula hadiah Rp 5 Juta untuk peserta terbaik di tingkat kecamatan. (750)
