SINGARAJA | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui program ‘Pemprov Bali Hadir’ kembali memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Provinsi Bali. Bekerjasama dengan Komunitas Satu Hati, ‘Pemprov Bali Hadir’ menyerahkan bantuan di tiga lokasi penerima bantuan di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng pada Minggu, 23 Juni 2024.
Penerima Bantuan pertama atas nama Ayu Windrayani beralamat di Banjar Jro Kuta, Desa Bondalem telah lumpuh sejak lahir karena penyakit polio yang mengakibatkan tidak dapat beraktifitas normal seperti perempuan biasanya.
Untuk melakukan kegiatan sehari-hari ia sangat bergantung pada bantuan orangtua dan keluarga lainnya. Namun belakangan orangtua Ayu Windrayani yang merupakan nelayan pun tidak dapat membantu banyak dalam ekonomi keluarga karena sudah tua dan sering sakit-sakitan.
Pemerintah Provinsi Bali ‘Ngrombo’ bersama Komunitas Satu Hati memberikan bantuan berupa kursi roda, kasur, sembako dan uang tunai kepada Ayu Windrayani dan keluarga.
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Pj Gubernur Bali berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban keluarga.
“Harus dilatih pakai kursi roda biar terbiasa,” ungkap Dewa Made Indra saat menyerahkan bantuan kepada keluarga.
Selanjutnya di Banjar Suksuk, Desa Bondalem Pemerintah Provinsi Bali bersama Komunitas Satu Hati menyerahkan bantuan kepada Nyoman Kari yang telah 15 tahun lumpuh karena terjatuh dari pohon lontar (ental) ketika hendak mencari tuak. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai, kasur, sembako serta bantuan rehab dapur dan kamar mandi.
Nyoman Kari beserta keluarga tinggal di rumah sangat sederhana dengan dapur terbuka yang kurang layak. Dapur kayu bakar tersebut tidak memiliki dinding yang menyebabkan air akan masuk ketika hujan turun. Begitu juga dengan kamar mandi yang terlihat setengah terbuka karena pintunya rusak.
Di lokasi terakhir di Banjar Lemo Sari, Desa Bondalem bantuan biaya sekolah diberikan kepada Novi yang masih berumur 7 tahun. Selain itu diserahkan juga bantuan pakaian sekolah lengkap, tas, sembako, uang tunai dan bantuan rehab kamar mandi.
Orangtua Novi merupakan penyakap (petani penggarap tanpa lahan) dan perajin tuak yang tinggal di lahan orang lain. Penghasilan kedua orangtuanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Begitupun dengan kedua kakak laki-laki Novi, satu telah tamat SMA dan satu lagi harus putus sekolah setelah tamat SMP.
Sementara itu Sekda Dewa Made Indra berharap Novi memiliki masa depan yang lebih baik dan tidak putus sekolah. Ia meminta agar Dinas Sosial PPPA Provinsi Bali beserta dengan Disdikpora Provinsi Bali dapat membujuk pihak keluarga agar Novi dapat menjadi anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Udyana Wiguna, Buleleng.
“Nanti sekolahnya dijamin, makannya dijamin, kebutuhan harian-nya juga dijamin. Kalau Galungan atau Sabtu, Minggu bisa dijemput,” kata Sekda Dewa Indra.
Ia menyampaikan dengan menjadi anak asuh di PSAA binaan Pemprov Bali tersebut, pendidikan Novi dapat terjamin lebih baik.
Sebelumnya di Balai Desa Bondalem, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga memberikan pelayanan kesehatan gratis serta bantuan kaca mata baca gratis kepada masyarakat.
Selain itu diserahkan juga bantuan paket sembako dan uang tunai kepada lansia, anak yatim piatu, balita terindikasi stunting dan penyandang disabilitas yang merupakan bantuan dari Instansi Pemerintah Provinsi Bali, Bank BPD Bali dan Yayasan Metta Mama Maggha.
Kegiatan Bakti Sosial ini merupakan ‘Ngrombo’ bersama berbagai pihak sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali. (pp03)