DENPASAR | patrolipost.com – Kebangkitan olahraga tinju di Bali menjadi visi pemerintah Daerah Bali. Lahan seluas 25 are telah disiapkan untuk pusat pengembangan olahraga tinju. Lahan tersebut milik Pemprov Bali yang berlokasi di Penatih, Denpasar Timur.
Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan, di atas lahan itu nantinya bukan hanya dijadikan pusat pengembangan olahraga tinju, tapi juga sebagai pusat sport science atau penerapan beberapa ilmu pengetahuan pendukung untuk meningkatkan prestasi olahraga.
“Bali menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga perlu nantinya pariwisata ini dipertemukan dalam suatu event olahraga, sport science dan sport tourism,” kata Koster, Senin (19/4/2021).
Ia berharap, Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Provinsi Bali akan membawa olahraga itu berjaya dan merebut kembali mencapai puncak prestasinya. Kata Gubernur, Bali memiliki potensi di sejumlah bidang olahraga, termasuk tinju.
“Sehingga sekali lagi saya katakan, saya sangat mendukung keberadaan olahraga tinju ini. Semoga di tangan De Gadjah bisa membawa nama tinju Bali dan Indonesia ke mata dunia,” ujar Koster.
Struktur kepengurusan Pertina Bali Periode 2021-2025 terpilih, Dewan Pembina yakni, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. Ketua Pertina Provinsi Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah.
Sedangkan Ketua Umum Pertina dijabat oleh mantan Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal (Purn) Komaruddin Simanjuntak.
Ketua Pertina Provinsi Bali Made Muliawan Arya berharap agar komunikasi dan kerjasama bersama pemerintah senantiasa terus terjalin.
“Sehingga kita bisa mengeliatkan kembali tinju di Bali. Apalagi atlet tinju di Bali, ada yang bergabung di Pelatnas untuk persiapan PON,” kata De Gadjah.
Sedangkan Ketua Umum Pertina Pusat, Mayor Jenderal (Purn) Komaruddin Simanjuntak mengatakan, Pertina Bali harus mampu menunjukan kemampuan dan semangat berprestasi.
“Saya harap Pertina Bali bisa mewujudkan visi saya dengan mengembalikan marwah Pertina seperti pada masa kejayaannya di era 70 sampai 80-an, caranya dengan membenahi organisasi,” kata Komaruddin.
Sebagian program Pertina dalam kepengurusan lima tahun ke depan antara lain, menyiapkan sarana dan prasarana latihan yang berstandar, melakukan pembinaan anak usia dini, meningkatkan frekuensi bertanding, dan membangun sport science.
“Jangan jago berkelahi di jalanan, tapi jadilah kesatria di dalam dan di luar ring,” kata Komaruddin. (pp03)