SINGARAJA | patrolipost.com – Kabupaten Buleleng menjadi kabupaten paling tinggi angka keluarga penerima manfaat – program keluarga harapan (KPM-PKH) dari kementerian Sosial. Dari total 84 ribu penerima KPM-PKH se-Bali, jumlah penerima di Buleleng disebutkan dua kali lipat dari 9 kabupaten lain di Pulau Dewata.
Hal itu disampaikan Korwil PKH Provinsi Bali, Tanjung Arum Pamungkas, pada acara pemberian label kepada salah satu keluarga penerima KPM PKH di Desa Patas, Gerokgak, Kamis (9/7/2020).
“Buleleng memang menempati urutan tertinggi penerima KPM PKH di Bali. Data itu diambil dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan data itu selalu di update untuk dimutakhirkan,” kata Tanjung Arum.
Menurutnya, angka 84 ribu penerima KPM PKH itu setelah di cloosing sebelumnya. Namun, secara terus menerus akan dilakukan validasi di lapangan untuk menyesuaikan dengan kreteria penerima.
“Memang setelah di cloosing diangka 48 ribu ada penambahan lagi sebanyak 5 ribu orang. Namun tetap dilakukan pemutakhiran data untuk memastikan penerima tepat sasaran,” imbuhnya.
Sementara Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) I Putu Kariaman mengatakan, Disos Buleleng bersama pendamping program keluarga harapan (PKH) terus melakukan pemutakhiran data terpadu KPM-PKH dari kementerian Sosial. Pemutakhiran data dilakukan menyusul turunnya DTKS.
Menurut Kariaman, perubahan data penerima Bansos PKH sangat memungkinkan terjadi atas usulan dari kepala desa dan kelurahan terhadap warganya yang tidak mampu.
“Setiap desa/kelurahan ikut terlibat dalam melakukan pemutakhiran data bersama prangkat desa dibantu oleh pendamping PKH tingkat desa,” kata Kariaman didampingi Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Buleleng Gede Wiryawan.
Kata mantan Camat Gerokgak ini, data-data penerima program PKH di DTKS di setiap desa bisa saja berubah. Lantaran setelah dilakukan pengecekan di lapangan oleh petugas pendamping PKH dan aparat desa/keluharan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
“Dulunya penerima PKH selama 3 tahun, bisa saja direntang waktu kehidupan ekonomi penerima berubah dan tidak lagi dalam kategori keluarga miskin. Sehingga pihak desa bisa mengusulkan untuk mengalihkan program PKH tersebut kepada warga lainnya yang lebih berhak menerima program ini,” ujarnya.
Selain itu, Kariaman mengatakan, di antara 9 kecamatan di Buleleng, Kecamatan Gerokgak menempati posisi penerima tertinggi dengan jumlah penerima sebanyak 4.753 orang, menyusul Kecamatan Seririt sebanyak 3.696 penerima. Sedangkan desa di Kecamatan Gerokgak yang paling banyak menerima PKH adalah Desa Patas.
“Penerima PKH di Buleleng terus mengalami peningkatan di tengah pandemi Covdi-19. Bulan Maret lalu data di DTKS yang pihaknya terima ada sekitar 25.314 KPM PKH telah mendapat program ini. Kemudian mengalami penambahan sekitar 667 penerima PKH. Sehingga menjadi 25.981 KPM PKH. Namun data itu bersifat fluktuatif setelah dilakukan validasi,” terangnya.
Sementara itu Perbekel Desa Patas I Kadek Sara Adnyana, mengaku ada sebanyak 741 kepala keluarga yang menerima program PKH dari Kementerian Sosial dari total jumlah 3.609 KK di Desa Patas.
Menurutnya, indikasi ini menunjukkan angka kemiskinan di Desa Patas masih cukup tinggi.
Sara Adnyana menyebut faktor penyebab angka kemiskinan di desanya maaih sangat tinggi. Diantaranya soal lapangan kerja, kondisi lingkungan dan pendidikan.
Selain adanya Bansos PKH, kata Sara Adnyana, ia juga berupaya meminimkan jumlah kemiskinan dengan membuat inovasi bidang ekonomi desa yang sumber anggaran bisa diambil melalui dana desa.
“Kami juga terbantu dengan beberapa perusahaan terutama pengusaha tambak yang membuka usaha di Desa Patas,” tandas Sara Adnyana. (625)