LABUAN BAJO | patrolipost.com – Selain angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi juga mendorong terciptanya lapangan kerja yang berdampak pada penurunan tingkat pengangguran. Dalam data BPS Manggarai Barat per Agustus 2023, jumlah Penduduk Usia Kerja sebanyak 185.067 jiwa, dengan jumlah Angkatan Kerja mencapai 130.856 jiwa dan Bukan Angkatan Kerja 54.211 jiwa.
Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Angkatan kerja dibagi ke dalam kategori penduduk yang bekerja, yakni orang orang yang bekerja di bidang apapun dengan mendapatkan gaji atau bayaran. Sedangkan kategori penduduk yang tidak bekerja adalah orang orang usia kerja yang tidak bekerja atau masih berusaha mencari pekerjaan.
Dari jumlah angkatan kerja sebanyak 130.856 orang, 125.070 diantaranya sudah bekerja dimana 49 persen merupakan pekerja penuh waktu, 47,7 persen pekerja paruh waktu dan 3,2 persen setengah pengangguran. Sementara sekitar 4,42 persen atau sebanyak 5.786 orang adalah pengangguran terbuka.
Jumlah pengangguran terbuka (Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT) di tahun 2023 ini mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2022 dimana jumlah TPT pada tahun tersebut sebanyak 7.77 ribu atau sekitar 4,91 persen. Selanjutnya di tahun 2021, jumlah TPT mencapai 6.941 ribu jiwa atau sekitar 4,94 persen. Sementara di tahun 2020, jumlah TPT sebanyak 5.506 ribu jiwa dengan persentase 3,72.
Penurunan jumlah pengangguran di tahun 2023 dipengaruhi oleh perkembangan industri Pariwisata Labuan Bajo yang meningkat.
Pembangunan infrastruktur hotel, restaurant, homestay, serta tempat usaha sejenis lainnya yang mengalami peningkatan membuka akses lapangan kerja. Namun, peluang lapangan kerja ini tentu tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat saja, tapi dari semua daerah di provinsi NTT maupun luar NTT.
Untuk memastikan masyarakat di Manggarai Barat khusunya para angkatan kerja muda agar mampu bersaing dalam mendapatkan peluang kerja, berbagai kebijakan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Salah satunya adalah melalui pelatihan vokasi Cipta Lapangan Kerja melalui BLK dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM yang mulai dibuka pada tahun 2022.
Disnakertranskopukm membuka pelatihan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar yang umumnya didominasi oleh sektor pariwisata dan industri terkait lainnya. Pelatihan ini juga bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Komunitas yang tersebar di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Diantaranya BLK Seminari Yohanes St Paulus untuk kelas IT, BLK Komunitas Susteran Dian Yosefa untuk kelas menjahit, BLK Komunitas Bahasa Asing SMK Stella Maris, BLK St Susteran Gorontalo untuk kelas Tata Rias Kecantikan dan SPA, SMKN 2 Tanah Dereng untuk kelas Kelistrikan dan SMKN 1 Komodo untuk kelas Boga/ Kulinari serta pelatih dan instruktur dari hotel dan industri lainnya.
Tahun 2022, pelatihan ini mampu menjaring 248 pencari kerja muda di Kabupaten Manggarai Barat dengan persentase keterampilan yang paling banyak dipilih adalah pelatihan Bahasa Inggris sebesar 23,8 persen, disusul Barista 23,4 persen, Tata Boga 17,7 persen, House Keeping 16,9 persen, Teknisi AC sebesar 8,9 persen dan lainnya seperti teknisi Listrik.
Tahun 2023, jumlah peserta meningkat menjadi 562 orang pendaftar dan yang menyelesaikan pelatihan sebanyak 240 orang. Sedangkan di tahun 2024, jumlah peserta yang menyelesaikan pelatihan sebanyak 244 orang.
Terhitung dari tahun 2022 – 2023, terdapat total angkatan kerja mudah yang dilatih oleh BLK dan lulus kompeten sebanyak 624 orang dimana 84 persen sudah terserap di dunia industri dan wirausaha.
Sementara di tahun 2024, Disnakertranskopukm telah menggelar 14 paket pelatihan keterampilan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan akan terus menambah pelatihan bahasa asing lainnya seperti Mandarin dan Jerman untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam bidang pariwisata.
Selain pelatihan kerja melalui BLK, peningkatan kompetensi juga dilakukan melalui Pemagangan Industri DSP Labuan Bajo bagi angkatan kerja yang belum memiliki pengalaman kerja. Bekerjasama dengan industri/ hotel yang ada jumlah peserta magang dari tahun 2022 – 2024 mencapai 260 angkatan kerja dimana rata – rata 80 persen sudah bekerja. Hingga total angkatan kerja yang dihasilkan melalui BLK dan Pemagangan dari tahun 2022 sampai 2024 mencapai 884 angkatan kerja muda.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi, Pemkab Mabar juga melaksanakan pelatihan kerja dan kewirausahaan, baik bagi angkatan kerja muda maupun bagi pelaku UMKM. Pelatihan ini difokuskan pada produk produk yang menjadi kebutuhan pasar seperti pelatihan craft (menjahit dan mendesign produk turunan tenun seperti pouch, dompet, tas topi dan lainnya), juga pelatihan kriya.
Selain itu, untuk membuka kesempatan bekerja, Dinas NakertransKop UMKM juga memfasilitasi pelaksanaan job fair yang rutin digelar sejak tahun 2022. Adapun pada pelaksanaan Naker Festival pada tahun 2024 dihadiri oleh 1.400 pencari kerja.
Hingga tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah memiliki Fasilitas Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang merupakan rumah UMKM dan memiliki 4 inkubator yakni Agribisnis, Kulinari, Kriya dan IT dengan pendampingan masing – masing konsultan.
Adapun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Manggarai Barat sejak tahun 2019 – 2023 mengalami pasang surut. Tahun 2019 sebesar 72,87 persen, di tahun 2020 sebesar 78,52 persen, di tahun 2021 sebesar 73,78 persen, di tahun 2022 sebesar 80,46 persen dan tahun 2023 sebesar 70,71 persen.
Meski dengan kondisi ketersediaan lapangan kerja yang terbilang memadai namun tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Manggarai Barat di tahun 2023 masih terbilang rendah. Mabar menempati posisi 19 dari 22 Kabupaten/kota di NTT. Hadirnya sejumlah Balai Latihan Kerja diharapkan mampu mengupgrade tenaga kerja terampil lebih banyak dari tahun tahun sebelumnya. (334)
