Pengerjaan Bak Penampungan Air di Desa Penglumbaran Bangli Rengut 3 Nyawa, 1 Kritis

penerjaan bak
Lokasi bak penampungan air yang merenggut 3 nyawa di Desa Penglumbaran, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Kecelakaan kerja terjadi pada saat menggarap pengerjaan bak penampungan air di areal gudang sepeda Bali Echo, Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran Kecamatan Susut, Bangli pada Sabtu (2/8/2025) sekira pukul 08.30 Wita. Tiga orang pekerja  meninggal dunia dan satu pekerja lagi dalam kondisi kritis dan kini menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Bangli.

Adapun korban meninggal dunia yakni,  I Nengah Darman (53), I Wayan Buda Adnaya (52) dan I Ketut Juliawan (42), ketiganya asal Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran Susut, Bangli. Sedangkan 1 korban selamat yakni Anak Agung Gde Rimbawan (55) asal Banjar Dadia Taman Bali, Kecamatan Bangli.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Susut AKP I Nyoman Sucipta SH saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kecelakaan kerja hingga merenggut tiga nyawa tersebut. ”Petugas sudah turun melakukan olah TKP dan memintai keterangan beberapa orang saksi,” jelasnya.

Kata AKP I Nyoman Sucipta, kejadian bermula sekitar pukul 08.00 Wita para korban mulai beraktifitas untuk membongkar tiang penyangga (stager) bekas coran bak penampungan air berukuran panjang 6,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Untuk dapat masuk ke dalam bak penampungan melewati lubang dengan ukuran 60 x 60 cm.

Pekeraja atas nama I Nengah Darman pertama kali masuk ke dalam lubang bak penampungan air dan kemudian disusul  I Wayan Buda Adnyana. Namun keduanya mendadak lemas. Melihat rekannya lemas, I Ketut Juliawan hendak menolongnya, namun sayang I Ketut Juliawan juga lemas.

Selanjutnya pimpinan proyek Anak Agung Putu Rimbawan berupa menolong ketiga korban, namun mengalami sesak nafas dan kemudian ditolong warga.

”Anak Agung Putu Rimbawan langsung dilarikan ke Puskesmas  Susut 1. Sedangkan 3 korban lainnya tidak bisa diselamatkan karena upaya pertolongan terbentur dengan sempitnya lubang bak penampungan air dan terbatasnya sarana prasarana untuk mengevakuasi korban,” tegas AKP Nyoman Sucipta.

Proses evakuasi atau untuk mengangkat ketiga korban dari bak penampungan air harus menggunakan alat eskavator milik warga sekitar. Setelah berhasil diangkat dari bak penampungan air, ketiga korban dalam kondisi meninggal langsung dibawa ke RSUD Bangli. Sedangkan korban Anak Agung Putu Rimbawa oleh petugas medis Puskesmas Susut 1 dilarikan ke RSUD Bangli.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas,” ungkap AKP Nyoman Sucipta.

Terpisah  Kasubag Hukum, Humas dan Pemasaran RSUD Bnagli Sang Kompiang Arie Wijaya mengatakan korban yang terjebak di dalam bak penampungan air  tiba di ruang IGD RSUD Bangli sekira pukul 10.32 Wita. Kondisi ke-3 orang itu meninggal dunia dan 1 orang lagi masih dilakukan tindakan resusitasi. Korban meninggal dunia atas nama I Nengah D (53), I Wayan BA (52) dan  I Ketut J (42) ketiganya berasal dari Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Susut Bangli.

”Untuk jenazah tiga korban meninggal dunia masih dititipkan di ruang jenazah RSUD Bangli,” jelasnya. Sedangkan untuk korban AA Gde Rimbawan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Bangli.

Sementara suasana duka menyelimuti ruang jenazah RSUD Bangli. Isak tangis dari para keluarga korban tidak bisa terbendung. I Wayan Kardana yang tak lain kakak dari korban I Nengah Darman mengatakan bahwa adiknya sudah hampir setahun bekerja di proyek tersebut. Pihaknya baru tahu jika adiknya kena musibah setelah mendengar ada kecelakaan kerja di lokasi.

”Mungkin besok baru jenazah akan dikubur di setra banjar Seribatu,” ungkapnya.  (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *