BANGLI | patrolipost.com – Pengerjaan tiga dermaga yakni dermaga Kedisan, dermaga Desa Trunyan dan dermaga Kuburan Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli dilakukan secara bertahap. Untuk tahun 2022 propses pengerjaan dermaga Kuburan di Desa Trunyan dipastikan tuntas. Tahap III pembanguan dermaga Kuburan menghabiskan anggaran Rp 10 miliar lebih.
Kepala UPT Penyeberangan Danu Batur, Ketut Nasta mengatakan untuk menunjang sarana dan prasarana penyeberangan, Kementerian Perhubungan lewat Direktorat Jenderal Transportasi Darat Wilayah XII Bali- NTB melakukan penataan tiga dermaga di Danau Batur. Proses pembangunan dilakukan secara bertahap.
“ Pembangunan tiga dermaga sedot anggaran ratusan miliar, untuk pembangunan dilakukan bertahap atau multi year,” ujarnya, Senin (29/8/2022).
Lanjut Ketut Nasta khusus untuk dermaga Kuburan di Desa Trunyan pembangunanya masuk tahap ke 3 dan tahun ini pembangunan dipastikan kelar. Untuk menuntaskan pekerjaan dermaga Kuburan butuh anggaran hampir Rp 10 miliar lebih.
“Pengerjaan mencakup pemnbangunan kios, dermaga tetap adat dan sarana penunjang lainnya,” ujar pria asal Singaraja ini.
Beber Ketut Nasta untuk pembanguan dermaga Desa Trunyan dan dermaga Kedisan pemerintah alokasikan anggaran masing-masing Rp 12 miliar lebih.
”Proses pengerjaan tiga dermaga sedang berjalan kemungkinan tahun depan menyusul dermaga Desa Trunyan bisa tuntas pengerjaanya,” sebut Ketut Nasta.
Sementara disinggung jumlah kunjungan yang manfaatkan jasa penyeberangan boat, dia menambahkan terjadi peningkatan jumlah penumpang dibandingkan tahun 2021. Pada tahun 2021 diberangkatkan 606 boat dengan jumlah penumpang 1.614 orang. Sedangkan untuk tahun 2022 dari Januari sampai bulan Juli sudah diberangkatkan 1.002 boat dengan jumnlah penumpang 3.226 orang.
”Kenaikan jumlah penumpang yang terjadi tahun ini karena situasi sudah normal yang dibarengi dengan dibukanya kran pariwisata. Sementara tahun 2021 pemberlakukan PPKM situasi penyeberangan sangat sepi sehingga berpengaruh terhadap pendapatan bea sandar motor boat,” tegas Ketut Nasta. (750)