BANGLI | patrolipost.com – Penglipuran Village Festival (PVF) VIII di Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli rencana akan digelar bulan Desember 2021. Sementara dalam situasi pendemi Covid-19, agenda pada festival dibuat lebih sederhana dan acara sebagian besar melalui virtual.
Pengelola objek wisata Desa Tradisional Penglipuran, I Nengah Moneng mengatakan, digelarnya PVF tiada lain sebagai ajang promosi dan pelestarian budaya.
Kata Nengah Moneng, PVF tahun lalu memang tidak berlangsung, disebabkan situasi yang tidak mendukung.
“Memang tahun lalu (2020) PVF tidak terlaksana. Mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan. Agar tidak dua tahun berturut-turut tidak terlaksana,” ujarnya, Minggu (29/8/2021).
Kata tokoh masyarakat Desa Penglipuran ini, untuk pelaksanaan PVF, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata. Namun demikian, perlu juga mengurus izin dari Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli. Kemudian pelaksanaan nanti lebih banyak dilakukan secara virtual.
“Untuk lomba bisa melalui virtual. Jika ada agenda yang harus berlangsng secara bertatap muka, tentu akan dilakukan swab,” ujar mantan guru ini.
Menurut Nengah Moneng, jika berkaca perhelatan PVF sebelumnya banyak lomba digelar dengan melibatkan siswa mulai tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA. Di antaranya lomba busana adat Bali, tari, dan karaoke. Ada juga parade busana tempo dulu, parade barong ngelawang, lomba ngelawar, dan membuat sate lilit.
“Untuk lomba PVF tahun ini sedang kami rancang,” jelasnya.
Di sisi lain Kasi SDM Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli AA Adhi Budiawan mengatakan, untuk mendukung terlaksana PVF daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 juta. Anggaran tersebut untuk publikasi serta hiburan.
“Pemerintah daerah alokasikan Rp 50 juta. Namun belum ada kejelasan apakah agenda tahunan tersebut terselenggara, mudah- mudahan bisa berjalan,” sebutnya. (750)