GIANYAR | patrolipost.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam menanggulangi penyakit HIV AIDS, tuberkulosis dan malaria (ATM), terus diupayakan. Salah satu langkah yang ditempuh yakni melalui kegiatan Penguatan Forum Kemitraan untuk AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM), yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar berkolaborasi dengan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), di Ruang Sidang I Kantor Bupati Gianyar, Kamis (23/2).
Kegiatan ini dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, DR I Ketut Mudana dan Sekretaris Adinkes PW Bali, Tri Indarti. Turut hadir pula kepala Dinas OPD dan jajaran terkait lainnya serta perwakilan perusahaan di Kabupaten Gianyar.
Saat membacakan sambutan Bupati Gianyar, Mudana menyebut, Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan besar yakni tiga masalah kesehatan yang membebani, yaitu masalah tingginya penyakit menular seperti HIV AIDS, tuberkulosis dan malaria (ATM).
“Selain TBC, masalah HIV AIDS juga masih menjadi masalah dan tantangan di Kota Denpasar. Dari laporan program HIV AIDS tercatat temuan kasus HIV kumulatif sampai dengan Tahun 2022, yakni sejumlah 2.181 kasus dari estimasi kasus HIV/AIDS di Gianyar sebanyak 3.153 kasus. 1.489 ODHIV on ARV atau sedang aktif melakukan pengobatan ARV dan 834 ODHIV viral loadnya tersupresi atau virusnya tidak terdeteksi. Data tersebut tercatat di 19 layanan KTS dan 3 layanan PDP di Kabupaten Gianyar. Walaupun angka insiden dan kematian karena AIDS mengalami kecenderungan penurunan dalam 10 tahun terakhir, dari segi penularan masih terjadi temuan kasus. Sehingga, kita perlu lebih berfokus untuk mengambil upaya-upaya untuk permasalahan tersebut,” kata Mudana.
Ditegaskannya, kewaspadaan terhadap kasus-kasus impor dari luar daerah yang dibawa oleh masyarakat masuk ke wilayah Kabupaten Gianyar harus menjadi perhatian semua pihak.
“Dalam rangka penemuan dan pengobatan pasien HIV/AIDS dan tuberkulosis secara cepat, tepat dan berkelanjutan kita harus fokus dan melakukan terobosan-terobosan serta membangun komitmen dan membentuk kesepakatan bersama dalam penanggulangan ATM menuju eliminasi di tahun 2030,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, yang diwakili oleh Kabid. P2P I Putu Awan Saputra SE tak menampik, bahwa saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi pada inovasi dan terobosan dalam upaya mengeliminasi kasus HIV AIDS, TBC dan juga Malaria.
“Pada tiga kasus penyakit ini, Kabupaten Gianyar menyiapkan beberapa strategi penanggulangan. Pada HIV AIDS misalnya, kita siapkan tiga langkah, yakni pencegahan surveilans dan juga penanganan kasus. Kemudian untuk eliminasi TBC, strategi yang kita ambil adalah percepatan penemuan kasus TBC dengan cara menguatkan peran faskes. Sedangkan, untuk malaria, strategi kita untuk mempertahankan eliminasi malaria adalah dengan melakukan PE pada setiap kasus malaria, dan mengobatinya langsung,” papar Putu Awan Saputra.
Ditambahkannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar juga menyiapkan inovasi berupa program integrasi untuk eliminasi HIV/ AIDS, TBC dan Malaria.
“Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tengah berkonsentrasi pada inovasi dan terobosan dalam upaya mengeliminasi kasus AIDS, TB dan juga Malaria. Pada tiga kasus penyakit ini, Kabupaten Gianyar menyiapkan beberapa strategi penanggulangan. Pada AIDS misalnya, kita siapkan tiga langkah, yakni pencegahan, surveilans dan penanganan kasus. Perluasan layanan layanan kesehatan AIDS meliputi peningkatan mutu dan jumlah layanan kesehatan aids yang meliputi pembentukan klinik kts, layanan PPIA, layanan Metadone, layanan IMS, layanan PDP atau pemberian obat ARV di rumah sakit maupun di semua puskesmas” ujar Putu Awan Saputra.
“Kemudian untuk eliminasi TBC strategi yang kita ambil adalah percepatan penemuan kasus TBC dengan cara menguatkan peran fasilitas kesehatan. Sedangkan, untuk Malaria, strategi kita untuk mempertahankan eliminasi malaria adalah dengan melakukan perencanaan edukasi pada setiap kasus Malaria dan mengobatinya langsung. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sangat penting melaksanakan strategi jalur cepat STOP yaitu suluh, temukan, obati dan pertahankan,” tandasnya.
Sekretaris Adinkes PW Bali, Tri Indarti mengharapkan peran serta desa/kelurahan di Kabupaten Gianyar, untuk penanganan kasus HIV AIDS, TBC dan Malaria ini.
“Peran serta seluruh komponen di Kabupaten Gianyar tidak terkecuali pihak desa/kelurahan, sangatlah penting dalam upaya penanggulangan kasus ATM ini. Kami dari Adinkes akan terus memberikan dukungan guna mewujudkan eliminasi 2030,” pungkasnya. (kominfo/ist)