Pengusaha Pulau Serangan Diperas 4 Pria Mengaku dari Bareskrim, Polda Bali Minta Korban Melapor

kombes ariasnady
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy SIK. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Polda Bali langsung merespon terkait dugaan pemerasan terhadap seorang pengusaha di Pulau Serangan, Denpasar Selatan berinisial DD oleh sekelompok orang yang mengaku dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri dan Polda Bali. Sekelompok orang itu meminta uang yang mencapai ratusan juta rupiah.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan menindak tegas terhadap para pelaku tersebut karena telah mencoreng nama baik Polri sekaligus mengungkap pelaku yang sebenarnya, apakah benar anggota Polri atau pihak lain yang menjual nama Polri.

Bacaan Lainnya

“Yang bersangkutan sudah lapor atau belum? Setiap kali ada laporan, pasti akan ditindak lanjuti oleh penyidik. Kalau korban belum melapor, ya sebaiknya lapor dulu, sebagai langkah awal penyidik melaksanakan proses penegakan hukum,” ungkapnya.

Aksi pemerasan itu terjadi saat Tim Bareskrim Mabes Polri melakukan operasi besar – besaran minyak dan gas bersubsidi di Bali pada 17 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 Wita. Ada empat pria mendatangi tempat usaha yang dipimpin DD di Pulau Serangan. Kedatangan mereka diterima oleh security Wayan Iramuda dan menanyakan katanya tentang bunker minyak yang ada di dalam perusahaan itu. Kemudian mereka minta untuk bertemu dengan manajer perusahaan.

“Saya tanya dari mana, mereka menjawab dari Bareskrim dan sambil menunjuk satu orang rekan mereka bahwa dari Polda Bali,” ungkap Iramuda.

Security asal Klungkung itu menghubungi DD selaku atasannya untuk menyampaikan hal tersebut. Tidak berselang lama, DD yang merupakan warga asli Pulau Serangan itu mendatangi tempat usahanya yang bergerak di bidang pelayaran agen tiket penyeberangan Serangan – Gili Terawangan untuk menemui keempat orang tersebut.

Sempat terjadi pertemuan singkat diantara mereka, kemudian bubar. Namun pada malam harinya terjadi penyerahan sejumlah uang dari DD kepada keempat orang itu di sebuah tempat makan cepat saji di seputaran Jalan By Pass Kerta Langu Denpasar Timur. Kuat dugaan, sekelompok orang itu bukan anggota Bareskrim Polri tetapi oknum sekelompok wartawan dari luar Bali.

Beberapa hari kemudian korban baru mengetahui bahwa kelompok itu bukan anggota Bareskrim, tetapi diduga kuat adalah oknum kelompok wartawan dari luar yang masuk ke Bali melakukan pemerasan. Karena kejadian yang hampir serupa juga dialami pengusaha yang di daerah Kubu Karangasem, Padang Bai, Kintamani Bangli, dan di Singaraja Buleleng.

Merasa dikadalin, korban kemudian melaporkan kejadian pemerasan tersebut kepada pihak Kepolisian Polresta Denpasar. Namun laporan korban saat itu belum bisa diterima karena masih ada kekurangan bukti. Korban diminta untuk melengkapi bukti – bukti tambahan sesuai pentunjuk, kemudian kembali melapor. Namun sayangnya korban langsung jatuh sakit dan sempat opname di sebuah rumah sakit di Denpasar.
Korban belum mau melapor lagi karena kondisinya belum terlalu fit sehabis sakit. Sementara Bali Tribune (grup patrolipost.com) mencoba mengonfirmasi korban DD via telepon genggamnya beberapa kali belum direspon.

“Ya, sebaiknya lapor untuk melaksanakan proses penegakan hukum,” imbuh mantan Kabid Humas Polda NTT ini. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *