AMLAPURA | patrolipost.com – Warga dua desa yakni Desa Jasri dan Desa Perasi, Karangasem, Kamis (19/3) kemarin nyaris bentrok. Beruntung aparat dari kepolsian Polres Karangasem dan dari Kodim 1623/ Karangasem segera turun melerai.
Bahkan beberapa saat kemudian satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Bali dan pasukan Dalmas Polres Klungkung juga tiba di lokasi kejadian untuk mem-back-up Polres Karangasem.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, ketegangan sebenarnya sudah mulai terjadi pada Rabu (19/3) siang. Pemicunya diduga karena masalah tapal batas desa. Namun konsentrasi massa saat itu sudah berhasil dibubarkan oleh personel Polres Karangasem dengan upaya dialogis.
Sayangnya, Kamis sekitar pukul 10.30 Wita, warga kedua desa kembali memanas, setelah warga Desa Jasri menemukan penjor yang merupakan sarana upacara Usaba Nini yang dipasang oleh masyarakat adat Desa Jasri di batas desa, dirusak dan dirobohkan oleh oknum warga yang diduga warga dari Desa Perasi.
Gejolak pun terjadi, ribuan warga desa adat Jasri yang marah langsung menuju ke lokasi kejadian. Pun demikian dari warga Desa Perasi. Menyikapi situasi memanas ini aparat kepolisian Polres Karangasem, langsung bertindak cepat meredakan ketegangan dengan berbagai upaya dialogis. Hanya saja jumlah massa dengan jumlah aparat dari Polres Karangasem tidak sebanding.
Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, kemudian meminta bantuan pasukan dari Brimob Polda Bali dan Dalmas Polres Klungkung.
Ketegangan berhasil diredakan sesebelum bentrokan terjadi, sementara beberapa saat kemudian pasukan Brimob Polda Bali dan Dalmas Polres Klungkung tiba di lokasi kejadian. Pasukan Brimob membantu personel Polres Karangasem, berjaga dan mengamankan perbatasan serta menenangkan massa kedua desa agar tidak terjadi bentrokan.
Rencananya pasukan Dalmas Polres Klungkung dan pasukan Brimob Polda Bali akan terus berjaga di perbatasan kedua desa hingga situasi benar-benar aman dan kembali kondusif.
Guna menyelesaikan permasalahan tersebut, Polres Karangasem menjembatani dan memfasilitasi proses mediasi kedua belah pihak di Mapolres Karangasem. Hadir dalam mediasi tersebut tokoh dan perwakilan adat dari kedua belah pihak, Ketua Majelis Adat Karangasem, I Wayan Artha Dipa serta sejumlah lembaga terkait.
“Kami memfasilitasi untuk proses mediasi kedua belah pihak. Kita upayakan untuk mengambil jalan damai dengan berdialog dan musyawarah. Untuk di lokasi saat ini sudah aman dan ketegangan sudah reda,” tegas Kapolres Karangasem, AKBP Ni Nyoman Suartini.
Sementara ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh lantaran proses mediasi sedang berlangsung.
Hal senada juga dikatakan Ketua Majelis Adat Karangasem, I Wayan Artha Dipa. Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh karena proses mediasi tengah berlangsung.
“Yang jelas ini masalah tapal batas. Nantilah kita berikan penjelasan setelah selesai mediasi! Saya mau menjelaskan apa karena mediasinya saja belum mulai?” selorohnya. (004)