BANGLI | patrolipost.com – Proses penyaluran bantuan beras Bulog kepada masyarakat di Kecamatan Tembuku, Bangli menjadi sorotan kalangan DPRD. Komisi III DPRD Bangli langsung melakukan pengecekan terhadap proses penyaluran beras Bulog tersebut, Rabu (19/8/2020). Tampak dalam rombongan I Ketut Suastika, I Made Sudiasa dan Sang Nyoman Wijaya.
Anggota Komisi III DPRD Bangli, Made Sudiasa kepada patrolipost.com mengatakan, tujuan pihaknya turun tidak lain memastikan proses penyaluran beras Bulog di tengah pandemi Covid-19. Sementara itu, dikatakan jika terjadi kesalahan terkait pendataan penerima beras Bulog.
Kata Made Sudiasa, usulan nama penerima dari Kelian Dinas/Dusun ke camat dan tidak melalui desa. Bahkan dari pihak desa ada yang tidak tahu atas pembagian beras Bulog tersebut.
“Yang kami dapat ada beberapa dusun di Desa Yangapi yang tidak tahu informasi dan sudah muncul nama-nama penerima. Kami juga tidak tahu usulan nama dari mana,” sebutnya politisi Partai Demokrat ini.
Dipaparkannya, untuk penyaluran beras ini belum tuntas, masih ada beberap ton beras yang tersimpan di kantor camat. Dinilai pihak kecamatan tidak bekerja secara profesional.
Menyambung, kata Ketut Suastika bahwa pihaknya menerima laporan terkait kesimpang siuran di masyarakat soal penyaluran beras Bulog. Menyikapi hal tersebut, pihaknya melakukan pengecekan.
”Beras Bulog disalurkan melalui kelian dusun, selanjutnya diserahkan kepada penerima. Hanya saja, sampai kini belum ada bukti serah terima beras tersebut. Harus jelas, ada bukti serah terima. Apa beras sudah sampai pada penerima,” ungkap politisi PDIP ini. Sementara itu dari data kecamatan beras yang telah disalurkan sebanyak 3.415 ton.
Tidak hanya mendatangi kantor Camat Tembuku, rombongan Komisi III DRPD Bangli juga mengecek ke lapangan, salah satunya di Desa Adat Tabunan, Desa Undisan. Ketika dilakukan penelusuran penerima beras Bulog ada pengusaha, ada pula pasangan PNS yang menerima.
Selain itu, ditemukan fakta di lapangan bahwa beras Bulog dibagi rata agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara masyarakat.
“Sesuai aturan, bantuan harus diserahkan pada penerima yang telah ditentukan,” sambung anggota DPRD awal Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku ini.
Sementara itu, Camat Tembuku, IB Suandi menjelaskan untuk beras Bulog yang diterima Kecamatan Tembuku sebanyak 6 Ton dari Dinas Sosial Bangli. Beras yang sudah tersalurkan hampir 4 ton. Selanjutnya, bagi penerima mendapatkan beras sebanyak 5 kilogram.
Soal penyaluran bantuan tanpa melalui desa, pihaknya membenarkan hal tersebut. Diakui jika pihaknya langsung menginformasikan kelian dusun.
“Sifatnya situasional dampak Covid-19, kami langsung informasi ke kelian dusun untuk mengusulkan nama penerima beras Bulog,” jelasnya.
Dipaparkan, untuk beras yang masih 2 ton lebih, dalam waktu dekat beras tersebut akan disalurkan.
“Ada kelian dusun yang belum menyetorkan usulan, sehingga ada beras belum tersalurkan. Beras yang masih tersimpan akan segera disalurkan. Tentu proses akan kami pantau langsung di lapangan,” ujarnya. (750)