JAKARTA | patrolipost.com – Perbandingan pertahanan udara Iran dengan Israel menarik diulas. Di antara kedua negara ini, manakah yang memiliki alat dan strategi lebih canggih? Pada perkembangannya, Iran dan Israel terus memperkuat kemampuan militernya. Tak hanya tentara, hal ini juga berlaku untuk perlengkapan senjata, termasuk sistem pertahanan udara.
Sebagaimana diketahui, baik Iran maupun Israel punya sistem pertahanan udara canggih dan mumpuni. Alat pertahanan tersebut biasa digunakan untuk menghalau berbagai ancaman udara yang mungkin masuk ke masing-masing wilayahnya. Jika dibandingkan antara kedua negara tersebut, manakah di antaranya yang lebih canggih? Sistem Pertahanan Udara Iran vs Israel
Iran Pada riwayatnya, lebih banyak mengembangkan senjatanya sendiri secara lokal. Hal ini dikarenakan statusnya yang tertutup dan sering mendapat sanksi dari dunia internasional. Kendati begitu, bukan berarti Iran tidak memiliki persenjataan mumpuni. Pada penangkal serangan udara, Teheran juga dibekali berbagai sistem pertahanan canggih.
Bavar-373
Salah satu yang dioperasikan Iran adalah Bavar-373. Mulai beroperasi sekitar 2019, jangkauan deteksi radarnya telah ditingkatkan dari 350 km (217 mil) menjadi 450 km (280 mil). Mengutip Al Jazeera, rudal tersebut diklaim mampu mengunci target, termasuk rudal balistik jarak jauh, drone hingga jet tempur siluman. Selain itu, kemampuannya juga bisa melacak 60 target dan menyerang enam target secara bersamaan.
S-300
Kemudian, Iran juga memiliki sistem S-300. Pertama kali dioperasikan Uni Soviet pada akhir 1970-an, alat tersebut dirancang untuk menembak jatuh pesawat terbang, drone hingga rudal jelajah dan balistik yang mendekat pada jarak sampai 150 km (93 mil).
Arman
Selain itu, ada juga berbagai sistem pertahanan jarak menengah seperti Arman. Diresmikan pada November 2022, rudal ini dirancang untuk memerangi senjata balistik taktis di medan perang dalam jarak kurang dari 300 km. Pada perlengkapannya, sistem Arman dilengkapi dengan rudal untuk melawan amunisi penghancur bunker berpemandu yang presisi. Senjata ini cocok untuk menghancurkan bangunan berbenteng atau yang berada di bawah tanah. Selain jarak menengah, ada juga sistem pertahanan udara jarak pendek yang dimiliki Iran. Sebut saja seperti Azarakhsh, Majid dan Zoubin.
Israel Saat Iran meluncurkan serangan udara melalui ratusan drone dan rudal, Israel mengklaim sukses menghalau 99 persen di antaranya. Hal ini terjadi berkat kemampuan sistem pertahanan udara yang dimiliki negara Yahudi tersebut.
Mengutip Washington Post, Jumat (19/4/2024), Israel memang memiliki pertahanan udara yang canggih dan berlapis-lapis. Adapun keberadaannya sendiri tak bisa dilepaskan dari dana besar yang diberikan Amerika Serikat sebagai bantuan militer.
Iron Dome
Bicara sistem pertahanan udara Israel, satu yang paling dikenal bernama Iron Dome. Dikembangkan perusahaan Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, alat tersebut menjalani debut sekitar 2011. Waktu itu, Iron Dome dirancang guna menghentikan serangan roket dan artileri jarak pendek yang sering diluncurkan oleh Hamas dari Gaza. Pada aksinya, Iron Dome mengandalkan sistem radar dan analisis canggih. Hal ini memungkinkannya menentukan tingkat ancaman yang masuk dan akan langsung menembakkan pencegat apabila dirasa membahayakan.
Pejabat dan perusahaan pengembangnya mengklaim bahwa Iron Dome punya tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen. Kendati begitu, angkanya masih diragukan para analis.
David’s Sling
David’s Sling dirancang sebagai pencegat rudal balistik hingga roket jarak jauh yang masuk wilayah udara Israel. Sistem pertahanan udara ini sudah beroperasi sejak 2017. Pada salah satu kemampuannya, David’s Sling diklaim mampu menangkal serangan roket dan rudal yang ditembakkan dari jarak 25 hingga 186 mil. Biasanya, sistem pertahanan udara ini akan digunakan bersamaan dengan Iron Dome hingga Spyder.
Arrow Arrow
dirancang untuk mencegat rudal balistik dan jelajah. Alat pertahanan udara ini diklaim mampu mencegat target pada ketinggian hingga 9,3 mil. Pada pengembangannya, versi Arrow 3 telah selesai pada 2017. Pada aksinya, alat tersebut pernah bisa mencegat rudal yang ditembakkan oleh kelompok Houthi dari Yaman.
Demikianlah ulasan mengenai perbandingan sistem pertahanan udara Iran vs Israel. (305/snc)