BANGLI | patrolipost.com – Pergantian pipa transmisi Catur-Belatih, Kecamatan Kintamani masuk tahap lelang. Pagu anggaran untuk pergadaan dan pemasangan pipa transmisi tersebut sebesar Rp 2,4 miliar.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, I Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan pergantian jaringan pipa transmisi Catur- Belantih sepanjang hampir 2,6 kilometer tersebut sudah masuk dalam rencana kerja anggaran perusahaan.
Menurut Direktur yang akrab disapa Dewa Rono ini pertimbangan pergantian pipa tersebut karena tingkat kebocoran yang sangat tinggi. ”Bayangkan, dalam hitungan satu hari saja ada 2-3 titik kebocoran,” ujarnya, Senin (19/9/2022).
Kata Dewa Rono, tingginya kebocoran karena kondisi pipa yang sudah tua. Sedikit saja tekanan air naik pasti akan terjadi jaringan pipa yang bocor. “Usia pipa sudah puluhan tahun sehingga rentan terjadi kebocoran,” sebutnya.
Lanjut Direktur asal banjar/Kelurahan Kawan, Bangli ini, melihat rasio kebocoran yang cukup tinggi maka tahun ini dirancang untuk pergantian pipa. Anggaran untuk pergantian pipa PVC O Exoplas 250 mm sebanyak 442 batang inklud dengan aksesoris berikut pemasangan diplot anggaran Rp 2,4 miliar.
”Untuk pengadaan kita buka untuk umum, bagi peserta tender bisa mengakses pada layanan pengadaan Barang Jasa Perumda Tirta Danu Arta,” jelasnya.
Disingggung terkait anggaran untuk pengadaan pemasangan pipa, kata Dewa Rono, anggaran diambil dari kas perusahan. Melihat kondisi perusahaan belum full cost recovery (tarif yang dikenakan masih di bawah harga pokok produksi) maka dalam pembayaran untuk pengadaan pemasangan pipa dilakukan dengan cara mengangsur kisaran 15-20 bulan.
”Dalam pelelangan ada item terkait proses pembayaran dimana pembayaran tidak dilakukan secara sekaligus namun bisa dicicil,” ujar Dewa Rono.
Lanjut mantan kontraktor ini jika pelelangan berjalan lancar atau kegiatan sudah ada pemenangnya, maka kegiatan sudah bisa berjalan pada awal Oktober 2022 dengan masa pengerjaan selama 60 hari kalender.
Pihaknya tidak menampik kalau kondisi pipa khususnya untuk Kecamatan Kintamani dan Kota Bangli sudah tua dan rawan bocor. Untuk peremajaan pipa di seputaran Kota Bangli saja estimasi anggaran yang dibutuhkan hampir Rp 40 miliar.
”Kondisi ini berimbas pada tingginya kebocoran hingga di angka 46 persen dari batas maksimal 25 persen,” jelasnya. (750)