BANGLI | patrolipost.com – Pasca peningkatan kapasitas pompa di sumber mata air Pebibi, Desa Catur Kintamani kerap kali jaringan pipa transmisi bocor. Kecocoran terjadi karena kondisi pipa tranmisi yang sudah tua. Pihak Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli berencana segera lakukan pergantian pipa tranmisi. Pergantian pipa membutuhkan anggaran Rp 3 miliar.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, I Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan peningkatan kapasitas pompa dilakukan tiada lain untuk dapat perluas jaringan atau menambah jumlah pelanggan.
”Untuk dapat tingkatkan kapasitas produksi mata air Pebini, Pemkab Bangli lewat dana insentif daerah (DID) lakukan penambahan pompa di lima titik,” ungkapnya, Minggu (28/8/2022).
Lanjut Direktur yang akrab disapa Dewa Rono ini menambahkan setelah dilakukan penambahan pompa di lima titik, kapsitas air jadi meningkat yakni menjadi 60 liter/detik. Dengan kapasitas air sebesar itu maka layanan air bagi pelanggan di beberapa desa di Kintamani bisa terlayani 24 jam per hari.
”Sebelum penambahan kapasitas air, pendistribusian air ke pelanggan dilakukan bergilir,” jelas Direktur asal Banjar/Kelurahan Kawan, Bangli ini.
Kata Dewa Rono sejauh ini pelayanan kepada pelanggan di Kecamatan Kintamani belum bisa berjalan dengan normal, pasalnya penambahan kapasitas air berimbas kerap kalinya pipa tranmisi bocor.
“Kondisi pipa tranmisi memang sudah tua dan acap kali meledak karena tidak kuat menahan tekanan air, dampaknya pendistribusian air bagi pelanggan di beberapa desa tidak bisa berjalan optimal, dalam hitungan sehari saja estimasi kebocoran terjadi di tiga titik,” ujar Dewa Rono, seraya menambahkan untuk perbaikan bisa habiskan anggaran hingga belasan juta.
Lanjut Dewa Rono menyikapi permasalah yang muncul, pihaknya sejatinya telah memikirkan langkah yang harus dilakukan. Salah satunya adalah pergantian pipa transmisi sepanjang hampir 2,5 kilometer yang hubungkan rumah pompa II dengan rumah pompa III. Estimasi anggaran yang dihabisklan untuk pergantian pipa tranmisi tersebut sebesar Rp 3 miliar.
”Kami sudah sampaikan kondisi ini ke owner, mudah-mudahan pada APBD Perubahan anggaran bisa tercover,” jelasnya. (750)