MAUMERE | patrolipost.com – Seorang nelayan di Kabupaten Sikka, NTT ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sekitar perairan Henga. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diketahui sedang mencari ikan.
Korban ditemukan Tim SAR Gabungan pada Jumat (19/7/2024) pagi setelah mendapatkan laporan kehilangan dari keluarga korban pada Kamis (18/7). Korban diketahui bernama Baco Umar, laki-laki berusia 55 tahun yang beralamat di Desa Henga Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka.
Kepala Kantor SAR Maumere Supriyanto Ridwan selaku SMC (SAR Mission Coordinator) menyampaikan laporan kehilangan disampaikan oleh kepala dusun Henga, Kecamatan Talibura setelah korban yang sebelumnya diketahui keluar rumah pada Kamis pukul 05.00 Wita, tidak kunjung pulang hingga sore hari.
Menurut kesaksian sejumlah nelayan lainnya, pada pukul 11.00 Wita (Kamis) korban masih terlihat sedang mengangkat pukat ikan di sekitar perairan Henga. Namun karena tidak kunjung pulang, keluarga korban berusaha mencari keberadaan korban.
“Hingga sore hari korban tak juga kembali ke rumah hingga akhirnya keluarga dan pihak kepala desa memutuskan untuk melakukan pencarian dan menemukan sampan beserta pukat korban. Selanjutnya keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere,” ujar Supriyanto.
Aksi pencarian kemudian dilakukan pada Kamis malam oleh tim SAR Gabungan, namun tidak membuahkan hasil. Upaya pencarian kemudian dilanjutkan pada Jumat pagi, hingga akhirnya Tim SAR Gabungan menemukan jasad korban yang tengah terapung.
“Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere telah diberangkat menuju lokasi kejadian pada pukul 20.20 Wita (18/7) dengan mengerahkan peralatan selam serta rubber boat dibantu 1 unit perahu nelayan. Jumat (19/7) pagi dilaksanakan penyelaman dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
“Tepat pukul 09.40 Wita (Jumat) Tim Penyisiran dari Perahu Nelayan berhasil menemukan korban dalam keadaan mengapung dengan kondisi telah meninggal dunia sekitar 1 Nautical Mile dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi ke Puskesmas Talibura,” tutup Supriyanto. (334)
