BORONG | patrolipost.com – Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia (World Day of the Sick) atau HOSS, Gereja Katolik ke 31 yang jatuh pada tanggal 11 Februari 2023 bernuansa toleransi agama di Manggarai Timur.
Pemandangan bernuansa toleransi beragama tersebut sangat terasa di wilayah Pota. Sejumlah tenaga kesehatan berjilbab tampak antusias memberikan pelayanan kepada para pasien di depan Gereja Paroki Hati Maha Kudus Tuhan Yesus di Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur, Minggu (12/2/2023).
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Timur Ani Agas menjelaskan, kegiatan pelayanan kesehatan di HOSS ini sebagai bentuk komitmen Dinkes Matim terutama bagi orang sakit dan lansia.
“Pelayanan kegiatan berupa, skrining penyakit tidak menular, pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, serta pengobatan,” katanya, Minggu 12 Februari 2023.
Ani Agas juga menambahkan, Dinkes Matim memberikan pelayanan HOSS Gereja Katolik di Puskesmas Pota, Puskesmas Bea Muring dan Puskemas Borong.
“Puskesmas Pota melayani 50 orang sasaran. Dari 50 orang tersebut, terdapat 20 orang yang mengalami kasus hipertensi dan 5 orang mengalami kasus diabetes melitus. Sedangkan untuk Puskesmas Bea Muring sebanyak 90 orang lansia dan orang sakit dan Puskesmas Borong sebanyak 60 orang yang ikut kegiatan,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk HOSS di Borong, Dinkes Matim membagikan roti yang telah diberkati saat perayaan ekaristi di Stasi Toka dalam rangka pesta pelindung pra Paroki St Hironimus Toka kepada pasien rawat inap di RSUD Borong.
Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia (World Day of the Sick) Gereja Katolik ke-31 diperingati oleh seluruh rumah sakit serta lembaga-lembaga kesehatan Katolik di dunia.
Hari Orang Sakit Sedunia (HOSS) pertama kali dicetuskan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 13 Mei 1992 dan mulai dirayakan pada tanggal 11 Februari 1993.
Hari Orang Sakit Sedunia (HOSS) secara terus menerus mengingatkan kita akan tiga hal yang menjadi akar dari HOSS yakni:
Pertama, mengingatkan semua orang beriman untuk berdoa secara khusyuk dan tulus bagi mereka yang sedang sakit.
Kedua, mengundang semua orang beriman untuk merefleksikan sakit dan penderitaan manusia.
Ketiga, penghargaan bagi semua orang yang bekerja dalam bidang kesehatan. (pp04)
