GIANYAR | patrolipost.com – Memperingati Bulan Bahasa Bali pada bulan Februari setiap tahunnya, Pemkab Gianyar menggelar berbagai lomba selama dua hari di Balai Budaya Gianyar, Kamis (2/2). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pelestarian aksara, bahasa dan sastra Bali.
“Bulan Bahasa Bali V di Kabupaten Gianyar dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 2 hingga 3 Februari 2023 dengan menggelar lomba-lomba sebagai pelestarian aksara, bahasa, dan sastra Bali,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, I Gusti Agung Sri Widiawati.
Lebih lanjut, Bulan Bahasa Bali di tingkat kabupaten sendiri pelaksaannya tidak terlepas dari tema yang dilaksanakan di Tingkat Provinsi Bali yakni “Segara Kerti Campuhan Urip Sarwa Prani” Hal ini, sudah tercantum pada Undang-undang No 5 Tahun 2017, dan dikuatkan dengan Pergub Bali No 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa Aksara dan Sastra Bali serta dilengkapi dengan Surat Edaran Gubenur Bali Nomor 73 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali V di Provinsi Bali dan Kota/Kabupaten se-Bali.
Adapun perlombaan yang dilaksanakan pada Bulan Bahasa Bali ke V diantaranya lomba nyurat aksara Bali tingkat sekolah dasar, lomba ngewacen aksara Bali tingkat remaja (19-28 tahun), lomba nyurat lontar tingkat SMP, lomba nyatua Bali, lomba pidarta bendesa adat. Nantinya juara dari setiap lomba akan dijadikan duta Kabupaten Gianyar dalam lomba Bulan Bahasa Bali tingkat Provinsi Bali.
”Ada 5 lomba yang diperlombakan di tingkat provinsi, sama seperti di tingkat Kabupaten, ditambah dengan Widada Debat Bahasa Bali yang diwakili SMA N 1 Payangan,” paparnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Ketut Mudana yang mewakili Bupati Gianyar mengatakan Bulan Bahasa Bali merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan aksara dan sastra Bali.
“Ini bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Gianyar guna melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sesuai dengan visi dan misi Bapak Bupati,” kata Ketut Mudana.
“Dari lomba ini, kita bangkitkan minat terhadap bahasa, aksara, dan sastra Bali,” tambahnya.
Dengan adanya acara ini, dia berharap kepada masyarakat Bali yang memiliki warisan budaya yang sudah dikenal hingga mancanegara agar senantiasa menggunakan bahasa, aksara, dan sastra Bali pada setiap acara dan kegiatan.
“Apabila masyarakat sudah mau melestarikan, pasti bahasa, aksara, dan sastra Bali akan ajeg dan lestari,” tandasnya. (kominfo/eka)