LABUAN BAJO | patrolipost.com – Pariwisata Labuan Bajo telah dikenal luas karena memiliki deretan pantai yang eksotis serta kehidupan bawah laut yang begitu mempesona. Kekayaan biota bawah laut pada kawasan Taman Nasional Komodo tentunya menjadi surga yang indah yang mampu memukau para penyelam maupun wisatawan yang datang dari seluruh penjuru dunia.
Namun pada sisi lainnya, kehadiran sampah – sampah plastik yang semakin hari semakin tersebar luas di area laut wilayah Kabupaten Manggarai Barat memberikan ancaman yang sangat serius bagi keberlangsungan hidup biota – biota laut yang ada. Masalah sampah di Labuan Bajo telah menjadi masalah utama yang terus disoroti. Dengan total produksi sampah di Labuan Bajo yang mencapai angka 12 ton lebih per hari, menyebabkan Presiden Jokowi juga harus memberikan perhatian khusus terhadap penanganan sampah di Labuan Bajo.
Tak pelak berangkat dari situasi ini, berbagai aksi peduli lingkungan dengan melakukan gerakan pungut sampah digalakkan berbagai pihak, termasuk para pelaku pariwisata yang ada di Labuan Bajo. Salah satunya dilakukan oleh Komodo Escape dan Escape Bajo, dua perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa.
Bertepatan dengan Hari Laut Sedunia pada 8 Juni 2021 nanti, Komodo Escape dan Escape Bajo bersama komunitas sampah Trash Hero Labuan Bajo dan Persatuan Penyelam Profesional Komodo akan menggelar kegiatan aksi bersih sampah pada sejumlah lokasi di Labuan Bajo.
Fiko Nola, perwakilan Komodo Escape menjelaskan kegiatan aksi pungut sampah dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang banyak tersebar di sejumlah lokasi fasilitas umum di Labuan Bajo. Sampah ini pun diakui seringkali menjadi keluhan utama para wisatawan, baik saat pertama kali tiba di Labuan Bajo maupun pada saat melakukan aktivitas wisata di laut.
“Selama ini banyak wisatawan yang mengeluhkan banyaknya sampah di Labuan bajo. Tiba di Labuan Bajo yang dilihat itu banyak sampah. Saat wisatawan selam banyak menemukan sampah plastik dan itu sering dikeluhkan. Kita mau bersihkan Labuan Bajonya terlebih dahulu sebelum bersihkan sampah di area Taman Nasinal Komodo,” ujarnya.
Lokasi aksi pungut sampah, jelas Fiko, akan berlangsung pada dua tempat yakni Pantai Pede dan pada area bekas Dermaga Pink. Untuk lokasi Dermaga Pink, 20 anggota penyelam profesional Komodo akan melakukan aksi bersih sampah bawah laut.
Pemilihan lokasi bekas Dermaga Pink dikarenakan lokasi tersebut merupakan salah satu muara dari penyebaran sampah – sampah warga Labuan Bajo. Sementara itu, lokasi Pantai Pede yang merupakan satu – satunya pantai yang bisa diakses masyarakat umum hingga saat ini masih banyak dipenuhi oleh sampah yang berserakan. Selain komunitas Trash Hero dan Persatuan Penyelam Profesional Komodo, kegiatan ini juga nantinya akan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat.
Peringatan Hari Laut Sedunia tahun ini mengangkat tema Life & Livelihoods. Senita Nanut, Perwakilan Escape Bajo berharap melalui kegiatan aksi pungut sampah ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran serta kepedulian warga masyarakat kota Labuan Bajo dalam menjaga kebersihan lingkungan khususnya masalah sampah plastik yang sering menjadi sorotan para wisatawan saat berkunjung ke Labuan Bajo.
“Kami sangat berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan kota Labuan Bajo. Dari pemerintah memang ada kegiatan seperti ini, tapi dari kita juga harus ada dan perusahaan lainnya juga bisa melakukan kegiatan yang sama nantinya karena masalah sampah adalah masalah kita semua,” ujar Senita.
World Oceans Day alias Hari Laut Sedunia merupakan hari peringatan bagi masyarakat untuk menghargai laut-laut yang ada di dunia yang telah memberikan sumber daya yang luar biasa bagi manusia. Hari Laut Sedunia secara resmi disahkan oleh PBB pada akhir tahun 2008. Peringatan Hari Laut Sedunia juga dijadikan momen untuk kembali menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem laut. (334)