BADUNG | patrolipost.com – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia khususnya Bali sejak tahun 2020, Pemerintah Provinsi Bali bersama Bank Indonesia dan seluruh pihak di Bali bergotongroyong melakukan berbagai upaya baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi untuk menyelamatkan nyawa manusia dan juga “nyawa” perekonomian Bali. Seperti diketahui, ketika itu perekonomian Bali mengalami pertumbuhan sangat negatif selama dua tahun pandemi.
“Perekonomian Bali di tahun 2022 mulai berangsur pulih sejalan kebijakan ekonomi dan kesehatan yang dilakukan pemerintah,” kata Agung Rai Wirajaya.
Ia mengakui pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. Bahkan, pemerintah saat ini kembali menggencarkan vaksinasi booster ke-2 untuk memperkuat kekebalan tubuh warga Indonesia.
“Saya di Komisi XI bersama mitra kerja kami yaitu Bank Indonesia terus bergerak melakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi salah satunya menyebarkan paket-paket sembako kepada warga, semoga bisa meringankan dari sisi pemenuhan pangan,” ujar ARW, Anggota Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil Bali ini.
Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sebut Agung Rai Wirajaya, bersama Bank Indonesia dan Yayasan Adista Raharja Widyanata menyalurkan 2.000 bantuan paket sembako. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan di Jero Taman Bali, Perumahan Griya Kencana, Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Senin (20/2/2023).
Bantuan paket sembako ini merupakan tindak lanjut direalisasikannya proposal permohonan bantuan keagamaan umat Islam dalam rangka peringatan Isra Mi’raj dari Yayasan Adista Raharja Widyanata oleh Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan disetujui sebanyak 2.000 paket sembako yang selanjutnya didistribusikan kepada warga melalui lembaga/kelompok masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan, Covid-19 yang berlangsung semenjak tahun 2020 telah memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia khususnya Bali yang mengalami pertumbuhan negatif selama 2 tahun. Di 2022 perekonomian Bali berangsur pulih sejalan dengan kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah dan program-program pemulihan ekonomi oleh berbagai pihak.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2022 tercatat sebesar 4,84% (yoy) yang ditopang oleh sektor transportasi, pengadaan listrik serta akomodasi dan makan minum. Peningkatan sektor usaha sejalan dengan pulihnya pariwisata di Bali sejalan dengan kebijakan pelonggaran pembatasan perjalanan oleh Pemerintah
Pusat.
“Meski demikian, masih terdapat berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat seperti kemiskinan, ketimpangan dan lainnya yang memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Diharapkan berbagai pihak terus mendorong kebangkitan ekonomi Bali dan mewujudkan visi NANGUN SAT KERTHI LOKA
BALI,” tuturnya.
Menyikapi permasalahan sosial dan ekonomi tersebut, Bank Indonesia turut berperan aktif dalam mengatasi hal tersebut melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). PSBI merupakan bentuk kepedulian atau empati sosial Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam membantu memecahkan masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat.
Dalam implementasi PSBI, Bank Indonesia mengusung semangat “Dedikasi Untuk Negeri” di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi, berempati dan peduli dalam membantu mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat yang dapat memberikan nilai bagi negeri dan institusi.
Sebagaimana kegiatan hari ini akan dilakukan penyerahan PSBI kepedulian sosial dalam rangka Hari Raya Keagamaan Isra Mikraj. Selain dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari, PSBI ini
merupakan salah satu upaya dalam menjaga daya beli masyarakat karena inflasi di Bali cenderung masih tinggi.
Untuk itu, dalam menjaga stabilitas harga terutama komoditas pangan, Bank Indonesia turut mengupayakan dari sisi hulu berupa Gerakan Tanam (GERTAM) hortikultura untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Selain itu, Bank Indonesia Provinsi Bali secara terus menerus mendorong peningkatan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil seperti pengembangan UMKM dengan QRIS. Diharapkan UMKM yang menerapkan QRIS dapat memudahkan aksespembiayaan UMKM melalui multi-channel financing.
Pada kesempatan ini, kita akan bersama-sama menyaksikan penyerahan berupa 1000 paket sembako dalam rangka Hari Raya Keagamaan Isra Mikraj yang terealisasi berkat dukungan Anggota Komisi XI DPR RI, Bapak I Gusti Agung Rai Wirajaya. Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan secara bertahap. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memberi motivasi untuk bangkit.
“Akhir kata, kami berharap agar bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi seluruh warga, khususnya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Mari kita kawal kondisi Covid-19 dengan terus disiplin terhadap protokol kesehatan dan meneruskan vaksinasi demi Bali Bangkit,” katanya. Kami atas nama Bank Indonesia Provinsi Bali mengucapkan terima kasih kepada I Gusti Agung Rai Wirajaya, Anggota DPR-RI Komisi XI, yang telah mendukung seluruh tugas dan kebijakan Bank Indonesia khususnya di Provinsi Bali, pungkasnya.
Sementara itu, secara simbolis, bantuan paket sembako diserahkan kepada 11 kelompok masyarakat, yakni:
1. Yayasan Adista Raharja Widyanata 120 paket sembako,
2. Majelis Taklim Al-fattah Sading Badung (100),
3. Majelis Ta’lim Amar Maruf Sempidi Badung (100),
4. Al-ikhlas Darmasaba Permai Badung (100),
5. Majelis Taklim Al-barokah, Perum. Permata Anyar Badung (100),
6. Kerukunan Warga Muslim Qori Sading Badung (65),
7. Pengajian Al-iqro Pemecutan Klod Denpasar (57),
8. Yayasan Rukun Warga Muslim As-salaam (100),
9. Kelompok Pengajian Jam’iyyah Al-ikhsan Denpasar (100),
10. Majelis Ta’lim Al-fattah, Ubung Kaja Denpasar (100), dan
11. Majelis Ta’lim Nurul Huda Denpasar (58).
Hadir dalam kesempatan ini antara lain, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Bagus Alit Sucipta; Anggota DPRD Kabupaten Badung ; Yunita Oktarini, Anggota DPRD Kota Denpasar ; Ida Bagus Ketut Wirajaya, Anggota DPRD Kota Denpasar ; I Nyoman Gede Sumara Putra, Yayasan Adista Raharja Widyanata serta penerima PSBI. (wie)
