Pertama di Indonesia, Sistem Tol Nontunai Nirsentuh Diuji Coba di Ruas Jalan Tol Bali Mandara

tol bali mandara
Ruas jalan Tol Bali Mandara. (maha)

MANGUPURA | patrolipost.com – Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, dalam dokumen feasibility study Kementerian PUPR, Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 4,4 triliun per tahun akibat antrean kendaraan di gerbang tol.

Untuk itu pemerintah Indonesia melakukan terobosan penerapan sistem tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pertama yang telah diuji coba di ruas Jalan Tol Bali Mandara.

Bacaan Lainnya

“Uji coba sistem pembayaran tol tanpa henti ini telah ditetapkan di Jalan Tol Bali Mandara,” jelas Triono Junoasmono, di Bali, Jumat (19/7/2024) lalu.

Ruas Jalan Tol Bali Mandara dijadikan sebagai pilot project penerapan sistem tol non-tunai nirsentuh atau MLFF tersebut. Triono menjelaskan, pada saat sistem teknologi yang juga disebut nontunai nirsentuh nirhenti tersebut telah diterapkan, pengguna jalan tol wajib mendaftarkan kendaraan bermotor yang digunakannya melalui aplikasi.

Penerapan MLFF tersebut menurut Triono dilakukan sebagai salah satu inovasi modernisasi jalan tol yang bertujuan untuk menginisiasi transformasi pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol yang sudah terbangun.

“Di samping itu, implementasi MLFF juga akan mengoptimalkan pembayaran jalan tol dengan meningkatkan user experience bagi masyarakat pengguna tol,” ungkapnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengatakan, penerapan sistem tol non tunai nirsentuh atau MLFF merupakan terobosan untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan dan sebuah inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat.

“Dengan peningkatan layanan seperti ini maka area-area kemacetan dan antrean di tol bisa terselesaikan. Sistem ini akan sangat nyaman dan sangat berdampak bagaimana Bali punya kebanggaan, dengan adanya  pelayanan yang luar biasa. Kami apresiasi dan berterima kasih,” kata Mahendra Jaya.

Menurutnya, dengan adanya efisiensi dan tak ada hambatan di gerbang tol maka secara tidak langsung juga mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, karena pergerakan orang dan barang yang jauh lebih cepat.

“Ini kan permasalahan yang memang ada di lapangan dan terima kasih Pak Dirjen bisa memikirkan sedemikian rupa. Semoga hal ini bisa berkelanjutan dan sustainable,” jelasnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.