MANGUPURA | patrolipost.com – Indonesia menjadi Co-Chair dalam penyelenggaraan Education for Sustainable Development atau ESD-Net 2030 Sub-regional meetings for Asia-Pacific, Senin (12/6/2023). Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Bali, Indonesia akan mempertajam komitmen transformasi Pendidikan.
Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan, pendidikan menjadi pendorong untuk perubahan di tingkat global.
Dalam pertemuan itu, Indonesia mengenalkan kebijakan Merdeka Belajar yang saat ini digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Iwan, jika dunia ingin berubah, yang dibangun bukan hanya sistem pendidikan saja. Tapi, juga para pembelajar dan pendidik untuk menjadi agen perubahan yang dinamis demi pembangunan berkelanjutan.
“Kita membutuhkan pembelajar yang berkelanjutan. Di era disrupsi seperti sekarang, transformasi pendidikan sangat diperlukan guna mencapai perubahan yang berkualitas,” kata Iwan Syahril di Kuta, Bali, Senin, 12 Juni 2023.
Kebijakan Merdeka Belajar atau disebut emancipated learning selaras dengan ESD-Net 2030. Menurut Iwan, pertemuan tingkat Asia Pasifik ini menekankan pada pembelajaran sepanjang masa.
Kurikulum Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek menekankan pada kemampuan pondasi yang akan menjadi pembelajar yang berkelanjutan. Di era disrupsi teknologi, kata Iwan, dibutuhkan SDM pembelajar yang berkelanjutan.
“Kalau tidak seperti itu, SDM di Indonesia tidak bisa bersaing secara global, tidak bisa melakukan pembangunan nasional dengan baik,” jelasnya.
Pertemuan ESD-Net 2030 Sub-regional meetings for Asia-Pacific ini dihadiri oleh 20 negara di Asia Pasifik. Asia Pasifik merupakan rumah bagi 60 persen populasi dunia. Kemajuan itu ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat serta perubahan cepat dalam masyarakat. Sekaligus, keragaman dan kerentanan geografis yang luas.
Komisi Nasional untuk UNESCO Kemendikbudristek Ananto Kusuma Seta mengatakan, Indonesia baru pertama kali menjadi tuan rumah pertemuan yang diadakan di Bali pada 12-14 Juni 2023.
Dalam hal ini, negara peserta mempresentasikan pencapaian yang telah dilakukan dalam membangun pendidikan berkelanjutan. Selanjutnya, perlu adanya kolaborasi dalam jejaring pendidikan di Asia Pasifik.
“Setelah pertemuan ini, negara peserta juga menyampaikan inisiatif dari program pendidikan yang bersifat inovatif seperti Merdeka Belajar yang kita kembangkan di Indonesia,” kata Ananto Kusuma Seta.
Hasil diskusi ini, akan menjadi masukan untuk event selanjutnya di Pertemuan ESD-Net 2030 global yang akan diadakan di Jepang pada Desember 2023. (pp03)