DENPASAR | patrolipost.com – Penyair, Wayan Jengki Sunarta kembali menerbitkan buku kumpulan puisi terbarunya bertajuk “Solilokui”(Pustaka Ekspresi, 2020). Solilokui adalah buku puisi Jengki yang kedelapan.
“Solilokui merangkum 55 puisi yang saya pilih dari masa penciptaan tahun 2016 hingga 2020. Tematik puisi-puisi ini berkisar pada persoalan kehidupan, kemanusiaan, sosial dan ekologi, kegamangan, kefanaan, renungan keseharian, dan berbagai hal yang mengusik jiwa saya,” tutur Jengki.
Dalam rangka memeringati Bulan Bahasa, buku Solilokui akan diluncurkan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020, pukul 18.00 Wita di Jatijagat Kampung Puisi (JKP), Jl. Cok Tresna No. 109, Renon, Denpasar. Selain bedah buku, acara akan dimeriahkan dengan pesta pembacaan puisi dan diskusi. “Karena masih dalam suasana pandemi, acara ini bersifat terbatas. Undangan yang hadir wajib mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan masker. Maha Guru Penyair Umbu Landu Paranggi berencana akan menghadiri bedah buku Solilokui tersebut, ” kata Jengki.
Wayan Jengki Sunarta lahir di Denpasar, 22 Juni 1975. Lulusan Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana. Menulis puisi sejak awal 1990-an, kemudian merambah ke penulisan prosa liris, cerpen, feature, esai/artikel seni budaya, kritik/ulasan seni rupa, dan novel. Tulisan-tulisannya tersebar di berbagai media massa lokal dan nasional serta terangkum dalam lebih dari 80 buku bersama.
Buku-buku sastranya yang telah terbit adalah Solilokui (puisi; Pustaka Ekspresi, 2020), Amor Fati (puisi; Pustaka Ekspresi, 2019), Petualang Sabang (puisi; Pustaka Ekspresi, 2018), Senandung Sabang (catatan perjalanan; Badan Bahasa, 2017), Montase (puisi; Pustaka Ekspresi, 2016), Magening (novel; Kakilangit Kencana, 2015), Perempuan yang Mengawini Keris (cerpen; Jalasutra, 2011), Pekarangan Tubuhku (puisi; Bejana, 2010), Impian Usai (puisi; Kubu Sastra, 2007), Malam Cinta (puisi; Bukupop, 2007), Cakra Punarbhawa (cerpen; Gramedia, 2005), Purnama di Atas Pura (cerpen; Grasindo, 2005), Pada Lingkar Putingmu (puisi; Bukupop, 2005).
Beberapa karya sastranya meraih penghargaan, antara lain: Nomine Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2020), Sebelas Terbaik Lomba Cipta Cerpen dan Puisi Nasional yang digelar Disparbud DKI Jakarta dan Yayasan Hari Puisi Indonesia (2019), Nominator Sayembara Buku Puisi Yayasan Hari Puisi Indonesia (2019 dan 2016), Longlist Khatulistiwa Literary Award (2010), Anugerah Widya Pataka dari Gubernur Bali (2007), Nominator Anugerah Sastra Majalah Horison (2004), Cerpen Pilihan Kompas 2004, Cerpen Terbaik Kompas 2004 versi Sastrawan Yogyakarta, Krakatau Award 2002 dari Dewan Kesenian Lampung.(nur)