SINGARAJA | patrolipost.com – Pasca terkuaknya identitas tengkorak berjenis kelamin perempuan melalui serangkaian tes DNA oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali dua bulan silam, banyak pihak mulai menelusuri jejak keluarga mereka yang hilang. Mereka mencoba mencari tahu informasi ke tempat ditemukan tengkorak dan tulang belulang di kebun kakao milik PT Mayora, Banjar Dinas Tegalenga, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Sabtu (6/7) lalu.
Seperti Selasa (15/10), sejumlah orang bersama anggota kepolisian dari Polda Bali dan Polres Buleleng datang ke TKP di Banjar Dinas Tegalenga, Desa Kalisada. Mereka menggali informasi dan meminta penjelasan kepada saksi pertama yang menemukan tengkorak tersebut. Tak hanya itu, tetangga sekitar TKP juga dipanggil untuk dimintai keterangan. Beberapa diantaranya tidak bisa berbahasa Indonesia dengan detil bertanya kepada Made Artika (59), saksi yang pertama menemukan tulang belulang tengkorak tersebut.
Konon beberapa orang tengah melakukan pendalaman atas temuan tengkorak tersebut. Bahkan disebutkan, sudah ada pihak yang mengaku kehilangan anggota keluarga dengan mencocokkan melalui hasil tes DNA Polda Bali.
Sebelumnya, potongan tulang belulang serta tengkorak ditemukan oleh Made Artika (59) warga Banjar Dinas Tegalenge, Desa Kalisada, Sabtu (6/7) sore. Karena takut, Artika tidak berani mengambil tindakan apapun. Barulah kesokan harinya temuan itu dilaporkan kepada Kepala Dusun (Kadus) Ketut Winarta (51). Mendapat laporan itu, Winarta bersama Kelian Adat Kalisada mendatangi TKP yakni Kebun Kakao milik PT Mayora yang digarap oleh Nyoman Bagiarta.