SEMARAPURA | patrolipost.com – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klungkung merasa prihatin dengan terjadinya musibah kebakaran maupun korban jiwa yang terjadi akibat lalainya pemilik jasa kompor pembakar jenazah. Untuk itu PHDI Klungkung mengeluarkan himbauan kepada masyarakat, untuk tetap mengedepankan keamanan saat pelaksanaan upacara ngaben. Petugas sewa kompor jenazah juga diharapkan melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD).
Hal itu ditegaskan Ketua PHDI Klungkung, I Putu Suarta, Rabu (24/8/2022). Menurutnya musibah meledaknya kompor jenazah saat ngaben di Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi umat Sedharma. Kepada umat ditegaskan untuk tetap mengedepankan keamanan saat pelaksanaan upacara ngaben.
“Saya meminta kepada umat yang akan menyewa kompor pembakar jenazah agar minta kepada pemilik penyewaan kompor agar benar benar memperhatikan alat alat yang mereka pakai. Minimal jika ada kebocoran selang harus diganti atau dipergunakan yang standar serta tabung yang dipergunakan benar benar standar SNI,” tegas Putu Suarta.
Dirinya menekankan, segala prosesi seperti memberikan bekal ke layon (jenazah) harus sudah selesai sebelum api dinyalakan. Sehingga ketika api sudah dinyalakan, tidak boleh ada seseorang yang mendekati kompor sebelum pasti apinya padam.
“Ketika api menyala, warga jangan justru berkrumun dekat dengan api. Ini yang kami tekankan. Warga sebaiknya berada pada jarak aman, untuk menghindari musibah yang bisa saja terjadi,” jelas Putu Suarta.
Tidak kalah penting para petugas bakar jenazah, harus melakukan cek dan ricek. Pastikan perlengkapan seperti kompor, tabung dan lainnya dalan kondisi aman, untuk memperkecil potensi kecelakaan.
“Prosedur untuk keamanan harus selalu diutamakan oleh penyewa kompor,” tegasnya.
Lebih baik menurutnya, petugas sewa kompor jenazah untuk melengkapi diri dengan APD, termasuk mulai menyediakan alat pemadam api dalam bertugas.
“Musibah sebelumnya bisa jadi pelajaran, bagaimana bersama-sama berbenah. Agar yadnya yang dilakukan, dapat berjalan baik dan aman” ujar Suarta yang juga menjabat sebagai Kasatpol PP dan Damkar Klungkung ini.
Dia menghimbau ini sangat penting. Mengingat musibah kecelakaan saat ngaben tidak pertama kali terjadi. Bahkan kejadian serupa pernah terjadi di Klungkung.
Musibah meledaknya kompor dan menyambar warga yang menggela upacara pengabenan ini,pernah terjadi disaat digelarnya Pengabenan Warga di Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan , Klungkung pada 7 Juli 2019 lalu.
Musibah ini juga menyebabkan dua korban jiwa, karena mengalami luka bakar parah. Hal itu terjadi akibat selang pada kompor jenazah terlepas dari tabung. Tekanan udara dari kompor, menyebabkan api menyambar begitu liarnya sehingga membakar warga yang berkerumun saat itu. (855)