SURABAYA | patrolipost.com – FIFA resmi mengundurkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang seharusnya tahun depan 2021, menjadi tahun 2023 dengan alasan pandemi Covid-19. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjadi salah satu venue pertandingan. Artinya, warga Surabaya perlu bersabar lebih lama lagi untuk menyaksikan perhelatan sepak bola kelas dunia tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mempersiapkan segala kebutuhan untuk event yang rutin digelar dua tahun sekali itu. Salah satunya renovasi besar-besaran GBT. Kepala Bidang Pembangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian menegaskan, proses renovasi terhadap stadion kebanggaan arek Suroboyo itu tetap berlangsung. Tidak ada yang dihentikan meski Piala Dunia U-20 diundur.
”Segala aspek renovasi dituntaskan sesegera mungkin,” katanya kemarin. Dia menilai tidak masalah apabila Piala Dunia U-20 diundur. Menurut dia, hal itu tidak memengaruhi proses renovasi stadion. Iman mengatakan, selain untuk kepentingan piala dunia, stadion juga bisa dimanfaatkan oleh warga.
Secara terpisah, Tuladan Mitro selaku staf bidang tata bangunan DPRKP CKTR mengungkapkan bahwa salah satu pekerjaan yang masih berproses di stadion adalah pembuatan ilustrasi tokoh Bung Tomo. Ilustrasi tersebut berukuran 200 meter persegi.
Pria yang akrab disapa Mitro itu memaparkan bahwa saat ini pengerjaan ilustrasi Bung Tomo masih dalam tahap pelepasan aluminium composite panel (ACP) dan scaffolding. Pantauan Jawa Pos kemarin, sosok Bung Tomo mulai terlihat. Wajah pahlawan yang lahir pada 1920 itu kentara dari motif berlubang ACP berwarna hijau. ”Tinggal sedikit lagi untuk ilustrasi Bung Tomo. Target renovasi tuntas di akhir tahun ini pun tetap ya,” tambahnya.
Sementara itu, bagian dalam stadion juga terus dibenahi. Area lapangan utama (pertandingan) mulai diberi garis. Gawang telah dipasang. Pemkot merenovasi GBT sejak April.
Berbagai dinas terlibat dalam program strategis itu. Misalnya, dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH), dinas pekerjaan umum dan bina marga pematusan (DPUBMP), dinas perhubungan (dishub), hingga DPRKP CKTR.
Selain perbaikan fasilitas di GBT, pembangunan akses juga terus digarap. Adanya pengunduran jadwal Piala Dunia U-21 tidak mengendurkan pengerjaan jalan. Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Kota Surabaya Ganjar Siswo Pramono mengonfirmasi hal tersebut, Jumat (25/12).
Pembangunan akses ke GBT dan JLLB berhubungan erat. Keduanya akan membentuk intersection dengan akses flyover Teluk Lamong dan simpang susun Romokalisari. Seluruh proyek tersebut tetap berjalan tanpa terpengaruh keputusan FIFA. Akses GBT direncanakan sepanjang 2 km menuju intersection itu. ”JLLB ini kan fungsinya juga aksesibilitas koridor utara dan selatan,” jelas Ganjar.
Jadi, proyek akan tetap berjalan untuk mengakomodasi mobilitas masyarakat. Harapannya, kemacetan di tengah kota bisa terurai dengan cepat setelah JLLB digarap.
Akses GBT saat ini sudah tersedia di jalur selatan dari Jalan Jawar dan jalur utara melalui TPA Benowo. Nanti akses jalur selatan ditambah supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan menjelang pertandingan. ”Akses dari TPA Benowo selesai sejak Oktober lalu,” jelas Yosi Kurniawan, inspektur lapangan proyek.
Saat ini pihaknya mengerjakan perpanjangan akses menuju area lapangan pendamping. ”Kita mulai kerjakan untuk pengurukan limestone atau batu putih,” paparnya. Rencananya, panjang akses tersebut mencapai 69 meter. (305/jpc)