BANGLI | patrolipost.com – Perhelatan Pilkada Bangli tinggal enam bulan lagi. Hanya dua partai politik yakni PDIP dan Golkar yang bisa mengusung calon secara mandiri. Sementara paket calon yang mendaftar di Golkar mulai intens melakukan lobi dan pendekatan ke masyarakat. Dalam waktu dekat ini rekomendasi dari Golkar akan turun.
Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan, untuk tahapan survei terhadap bakal calon yang mendaftarkan diri sudah rampung. Untuk tahap selanjutnya ada di DPP. Menurut Sugawa Korry yang juga didampingi Sekretaris DPD I Golkar Bali, I Made Dauh Wijana, seluruh data-data para kandidat, maupun kondisi peta politik di Bangli nantinya akan disampaikan ke DPP.
“Kami sedang berproses. Untuk di kabupaten dan provinsi sudah rampung, dan saat ini tinggal di DPP tentu data yang kami sampaikan jelas menjadi pertimbangan DPP dalam turunnya rekomendasi,” kata Sugawa Korry, Rabu (11/3/2020).
Disinggung lamanya proses turunnya rekomendasi Golkar karena menunggu turunnya rekomendasi dari partai lawan, dengan tegas Nyoman Sugawa Korry membantah hal tersebut. Pihaknya menegaskan, turunnya rekomendasi Partai Golkar tidak menunggu partai lain. Belum turunnya rekomendasi karena masih ada tahapan yang harus dijalankan.
Namun demikian, Dia memastikan rekomendasi bakal turun dalam waktu dekat ini. Meski pihaknya tidak menyebutkan secara gamblang kapan waktu diumumkan rekomendasi bagi pasangan yang akan diusung partai berlambang beringin ini.
“Dalam waktu dekat ini, mohon bersabar dan kami masih konsultasi dengan DPP,” jelasnya di sela-sela kegiatan di Jakarta.
Di sisi lain, terkait sudah terbentuknya relawan paket I Made Subrata dan Ngakan Made Kutha Parwata (SUTA), politisi asal Buleleng ini mengapresiasi hal tersebut. Pihaknya menilai, ini sudah semestinya dilakukan untuk membangun jaringan. Sementara itu, Made Dauh Wijana menambahkan bakal calon yang sudah terjaring akan diusulkan ke pusat. Yang jelas keputusan ranahnya ada di DPP.
Disinggung apakah untuk paket SUTA nantinya akan dapat rekomendasi, Made Dauh Wijana mengaku tidak berani memastikan dan mendahului keputusan partai.
“Semua data akan disampaikan secara objektif. Kami juga berharap rekomendasi bisa dipercepat dan segara turun. Mudah-mudahan apa yang memang sudah menggelinding bisa terwujud,” jelas Dauh Wijana. (750)