SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Rabu (13/4). Rapat digelar guna mengantisipasi lonjakan inflasi di bulan Ramadhan serta menjelang hari raya Idul Fitri. Hadir dalam rapat ini Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Sekretaris Daerah yang sekaligus Ketua Harian TPID Kabupaten Klungkung Gede Putu Winastra, Kepala Badan Pusat Statistik Klungkung, Perwakilan Bulog serta OPD terkait.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan bahwa saat ini di Bali memang tengah terjadi kenaikan inflasi namun baru mencapai 2,52 persen. Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditi seperti bawang, cabai, telur dan minyak goreng. Untuk mencegah inflasi terus meningkat sejumlah rekomendasi disampaikan untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh TPID Klungkung.
Diantaranya melakukan pemantauan harga dan stok komoditas pangan yang cenderung meningkat di bulan ramadan dan jelang hari raya Idul Fitri. Bekerjasama dengan Satgas pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan. Membentuk BUMD Pangan dan melakukan perluasan kerjasama antar daerah baik di dalam maupun luar Provinsi Bali.
Sementara itu Bupati Suwirta dalam arahannya mengatakan bahwa mencegah inflasi tidak cukup hanya dengan monitoring. Pertama perlu pendekatan pasar, mendekatkan konsumen dengan produsen. “Inovasi Bima Juara” misalnya dapat menjadi solusi menstabilkan harga beras. Memanfaatkan panen padi lokal untuk kebutuhan pasar dengan memotong rantai distribusi.
Selain itu, diperlukan penyesuaian pola hidup dari masyarakat. Memanfaatkan potensi yang ada untuk kebutuhan keluarga. Misalnya ketika minyak goreng langka, masyarakat dapat membuat minyak kelapa, dari bahan yang mudah didapat.
“Pemberdayaan adalah kunci dalam mencegah inflasi. PKK dengan program Hatinya PKK dan berbagai macam program pemberdayaan dari pemerintah sebenarnya sudah sangat bagus untuk mencegah inflasi. Namun karena pola perilaku warga kita yang susah untuk mengikuti arahan, akhirnya program tersebut tidak berjalan. Masyarakat hanya bisa mengeluh ketika ada kenaikan harga komoditas. Selain itu untuk mencegah inflasi kita juga harus mengintervensi pola tanam para petani,” ujar Bupati Suwirta. (855)