DENPASAR | patrolipost.com – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyambut gembira atas undangan panitia Sinode V Keuskupan Denpasar. Mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bali ini pun menyatakan kesiapannya untuk hadir membuka Sinode V Keuskupan Denpasar di Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa Lingkungan Puja Mandala, Nusa Dua, Senin (27/11/2023) mendatang.
“Gembira sekali dan merasa terhormat. Saya diundang untuk membuka Sidang Raya umat Katolik ini, semoga tidak ada halangan, saya siap hadir,” ungkap Made Mahendra saat menerima audensi Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar di ruang kerjanya Kantor Gubernur Bali, Selasa (21/11/2023).
Panitia Sinode V yang hadir dalam audiensi itu, yaitu Ketua Umum Panitia RD Herman Yoseph Babey, Sekretaris Umum Blasius Naya Manuk, Seksi Humas Yosep Yulius ‘Yusdi’ Diaz dan Valerian Libert Wangge serta Hironimus Adil dari Seksi Publikasi dan Dokumentasi. Sementara Pj Gubernur Bali didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali Ngurah Wiryanata.
Romo Herman Yoseph Babey mengucapkan terimakasih kepada Pj Gubernur Bali yang telah menerima kehadiran Panitia Sinode V sekaligus memperkenalkan beberapa panitia yang hadir. Secara sekilas, Romo Herman Yoseph Babey juga menjelaskan tentang Sinode yang merupakan sidang raya bagi umat Katolik di Keuskupan Denpasar yang meliputi wilayah pelayanan Provinsi Bali dan NTB. Disampaikan juga bahwa pelaksanaan Sinode ini akan berlangsung dari tanggal 27 November – 1 Desember 2023.
“Selaku Ketua Umum Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar, sekaligus atas nama Bapak Uskup Denpasar, kami menyampaikan rasa gembira dan terima kasih atas kesedian Bapak Pj Gubernur Bali, baik untuk membuka Sinode V maupun rencana kunjungan ke Gereja atau Keuskupan pada kesempatan mendatang,” ungkapnya.
Suasana audiensi berlangsung penuh kekeluargaan. Pj Gubernur Bali menceritakan tentang masa kecil hingga remajanya yang dihabiskan di Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia menamatkan pendidikan SD dan SMP di Kupang. Bahkan bertemu pendamping hidupnya juga di Kupang. Baginya, Gereja bukan hal asing, karena ketika masih sekolah di Kupang ia pernah membacakan puisi saat perayaan Natal.
Pada kesempatan tersebut, jenderal bintang dua ini menitip pesan sekaligus harapan untuk para tokoh agama termasuk para imam Katolik agar menjadi cooling system di tengah situasi hangatnya pentas politik jelang Pemilu 2024. Dikatakan, pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi, pesta seluruh rakyat. Oleh sebab itu, pesta ini harus dirayakan dengan gembira dan perbedaan politik itu merupakan sesuatu yang lumrah. Sehingga diharapkan perlunya semua komponen masyarakat menjaga kedamaian di tahun politik ini dan peran tokoh agama sangat penting dalam menciptakan suasana tetap dingin.
“Kami harap Romo dan bapak-bapak serta para tokoh agama lainnya dapat menjadi cooling system atau pendingin suasana yang membawa kesejukan dan kedamaian di tengah hangatnya suasana di tahun politik ini. Agar Pemilu 2024 dapat dilalui dengan gembira dan penuh kedamaian,” harap Made Mahendra.
Di pengujung pertemuan, alumni Akpol tahun 1989 ini menegaskan kembali rencana kehadirannya untuk membuka Sinode V. Ia juga berharap suatu waktu dapat berkunjung ke Gereja Katolik atau di Keuskupan misalnya saat perayaan Natal bersama atau acara lainnya. (007)