BANGLI | patrolipost.com – Jajaran PK Golkar se Bangli angkat suara terkait statemen Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara yang menyebutkan jika Ida Bagus Gde Giri Putra mendapat tanda anggota (KTA) Partai Golkar tidak sesuai mekanisme.
Ketua PK Tembuku IB Adnyana mengatakan bahwa para Pengurus Kecamatan Partai Golkar, sangat kecewa dengan statement Ketua DPD II Golkar Bangli yang menyatakan Giri Putra tidak berproses dari bawah.
“Ketua DPD II Golkar Bangli harusnya bangga ada tokoh setral dan mantan birokrat yang mumpuni yang mau masuk menjadi kader Partai Golkar,” ungkapnya, Senin (12/8/2024).
Menurut IB Adnyana, karena di DPD II belum pernah melakukan sosialisasi apalagi menyangkut rapat berkaitan adanya keinginan masyarakat bergabung sebagai kader, maka pengajuan langsung ke DPD I.
“Gus Giri menyampaikan permohonan sebagai Kader Golkar lewat Ketua DPD I Bali. Ada pesan Whatsapp beliau yang disampaikan ke kami. Prinsip kami para ketua PK sangat gembira atas kehadiran Gus Giri mau jadi Kader Golkar,” sebutnya.
IB Adnyana menambahkan, Giri Putra digadang-gadang sebagai Ketua Partai Gerindra, namun Giri Putra tetap berproses di Golkar.
“Komitmen beliau yang mesti kita hormati. Harus dibedakan kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi dan jangan asal sekadar berbicara yang mungkin bisa merugikan kemajuan Partai Golkar ke depannya,” kata IB Adnyana.
Di sisi lain, IB Giri Putra menyampaikan dari awal dirinya berproses di Golkar, termasuk juga untuk survey di Golkar. Agar tidak melanggar etika, setelah turun SK pensiun, barulah mengurus KTA.
Diakui pihaknya sempat berembug dengan PK, dan disarankan segera ke provinsi. “Kami hubungi ketua Pak Sugawa Kory untuk pembuatan KTA. Setelah itu kemudian beliau menugaskan Pak Dewa Suamba untuk dan dari Pak Dewa Suamba menugaskan kepada Korwil Bangli, Komang Suarsana. Setelah itu kami kirim foto dan KTP serta surat kepastian membuat KTA,” jelasnya.
Giri Putra mengaku mendapat sebuah penghargaan dari DPD Gerindra untuk menjadi Ketua Gerindra, tetapi pihaknya menyampaikan sedang berproses di Golkar. Maka itu dirinya membuat KTA di Golkar. “Tiyang juga mantan Sekda, orang birokrat jadi tahu tiyang tahu bikokrasi. Saya menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan pribadi saya dan orang lain. Hanya komunikasi tidak pernah ada untuk kita-kita yang di Bangli,” jelasnya.
Ditambahkan pula, terkait komentar Ketua DPD II Golkar, Giri Putra tetap menghormati hal tersebut. Namun alangkah baiknya sebagai ketua partai, agar tidak membuat narasi-narasi negatif. (750)