RUTENG | patrolipost.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi hal yang menyulitkan pengendara untuk mengoperasikan kendaraannya. Bagi kendaraan yang digunakan untuk mendukung kelancaran usaha, tentu saja kelangkaan BBM bisa mematikan bisnis yang sedang dijalankan.
Sebuah fakta aneh terlihat di SPBU Carep, Langke Rembong, Kabupaten Manggarai pada Sabtu (31/8/2024). Antrean panjang kendaraan terlihat di sepanjang jalan di Barat maupun Timur SPBU. Sementara itu, penjual bensin eceran dalam kemasan botol bekas air mineral berjejer di sepanjang jalan depan SPBU. Sementara kendaraan yang mengantre bukan hanya kendaraan roda empat saja, melainkan juga kendaraan roda dua.
Pemandangan aneh tersebut menimbulkan bermacam pertanyaan, apakah pengecer sengaja diberi kelonggaran untuk membeli BBM sebanyak-banyaknya saat truk tangki BBM masuk di SPBU?
BBM yang dibeli dari SPBU pun dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. Kalaupun BBM tersebut dijual dengan harga normal, tentu saja ukurannya akan menjadi lebih sedikit.
Salah satu pengendara yang merahasiakan identitasnya mengaku merasa rugi membeli BBM dari pengecer.
“Rugi sih iya, tetapi kalau harus mengantre, tentu saja butuh waktu banyak. Waktu tempuh perjalanan menjadi lebih panjang karena sebagian waktu dihabiskan di SPBU,” ungkapnya.
“Kalau membeli BBM eceran di kampung-kampung wajar-wajar saja. Tetapi membeli BBM eceran di area SPBU, ini aneh,” sambungnya.
Menjual BBM di area SPBU bukan hal baru di Manggarai. Meski demikian, pemandangan tersebut tetap terlihat aneh karena SPBU terlihat hanya sebagai bangunan simbolik. Penyedia BBM yang sesungguhnya adalah pengecer yang sudah mengemas BBM dalam botol bekas air mineral. (pp04)