Predator Asusila Asal Indonesia, Reynhard Sinaga ‘Biru’ Kena Diamuk Dalam Penjara

predator 1aaxxx
Reynhard Sinaga, pelaku kejahatan seksual terbesar dalam sejarah Inggris, 'biru-biru' usai kena amuk di penjara HMP Wakefield. (ist)

LONDON | patrolipost.com – Reynhard Sinaga, predator seks yang dikenal ‘paling produktif’ dalam sejarah hukum Inggris, kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan mengalami serangan di dalam Penjara HMP Wakefield. Insiden tersebut melibatkan narapidana lain bernama Jack McRae (32) sebagai pelaku utama.

Serangan ini nyaris membuat Reynhard mengalami cedera fatal, tetapi petugas penjara berhasil menghentikannya tepat waktu. Status Reynhard sebagai pelaku kejahatan seksual membuatnya menjadi target kekerasan di dalam penjara.

“Reynhard Sinaga arogan dan dibenci semua orang. Dia jelas menjadi sasaran di penjara karena kejahatannya yang keji,” ungkap seorang sumber dari dalam penjara, seperti dilansir dari The Sun, Rabu (18/12/2024).

Pelaku kejahatan seksual, terutama yang memiliki tingkat eksposur media tinggi, kerap menjadi target kekerasan oleh narapidana lain. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak otoritas penjara terkait langkah pengamanan tambahan terhadap Reynhard.

Mengingat kembali kasus kejahatan seksual ini, Sinaga dijatuhi hukuman pada tahun 2020 setelah terbukti melakukan pemerkosaan terhadap 48 pria muda di Manchester. Meskipun demikian, polisi mencatat bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih banyak. Modus operandi kejahatan Sinaga adalah dengan membius korban menggunakan zat kimia, lalu melakukan pemerkosaan terhadap mereka.

Rekaman video dari kejadian-kejadian tersebut dan barang-barang milik korban yang ditemukan di apartemennya, seperti ponsel dan identitas, memudahkan polisi mengidentifikasi banyak korban yang sebelumnya tidak menyadari telah diperkosa. Kejahatan brutalnya membuatnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan masa minimum 40 tahun.

Sementara itu, Jack McRae, pelaku serangan terhadap Reynhard, telah dihadapkan ke pengadilan atas tuduhan percobaan menyebabkan cedera tubuh parah. McRae menghadiri persidangan di Pengadilan Magistrat Leeds melalui tautan video dari Penjara HMP Frankland, tempat dia saat ini ditahan.

Selama persidangan, McRae tidak mengajukan pembelaan dan dijadwalkan untuk menghadiri sidang lanjutan di Pengadilan Mahkota Leeds pada 16 Januari 2024, seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/12/2024).

Selain tuduhan percobaan menyerang Reynhard, McRae juga didakwa dengan tiga tuduhan penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh nyata, satu tuduhan percobaan penyerangan, dan satu tuduhan menyerang petugas penjara. Seluruh insiden tersebut diduga terjadi di Penjara HMP Wakefield pada periode Mei hingga Agustus 2023.

Selain McRae, ada satu terdakwa lain dalam kasus ini, yaitu Andrew Beadie. Beadie dijadwalkan untuk menghadapi dakwaan penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh nyata, namun ia menolak meninggalkan selnya di Penjara HMP Long Lartin, Worcestershire, untuk hadir di persidangan. Pengadilan tidak mengungkapkan siapa korban dalam kasus Beadie ini.

Insiden ini turut mencerminkan atmosfer kekerasan di dalam penjara, di mana narapidana seperti Reynhard Sinaga, dengan kejahatan yang sangat dibenci, tetap rentan menjadi sasaran. Meskipun ia selamat dari serangan tersebut, ancaman terhadap keselamatannya di penjara tetap tinggi.

Pelaku kejahatan seksual seperti Reynhard sering kali dianggap sebagai “musuh bersama” oleh narapidana lainnya, terutama di fasilitas pemasyarakatan dengan tingkat keamanan tinggi.

Status Reynhard sebagai pelaku kejahatan seksual terbesar dalam sejarah Inggris hanya menambah risiko tersebut. Otoritas penjara hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait pengamanan tambahan terhadap Reynhard pasca-insiden tersebut. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *