RUTENG | patrolipost.com – Profesor Dr John Lon MA resmi dikukuhkan sebagai Rektor Unika St Paulus Ruteng dalam rapat senat terbuka di gedung Maria Asumpta Paroki Katedral Ruteng, Sabtu (27/11/2021).
Rangkaian proses berlangsung sangat meriah, tetapi khidmat, lancar, aman, dan tertib dengan penerapan Protokol Kesehatan. Ribuan orang hadir sejak penjemputan para tamu dari Provinsi, tiga kabupaten di Manggarai Raya, barisan dosen Unika St Paulus Ruteng.
Pantauan wartawan, rombongan diterima secara adat Manggarai, dan diarak grup ronda menuju tempat acara dalam gedung serbaguna besar milik Paroki Katedral Ruteng.
Dalam prosesi masuk, Prof John Lon didampingi sejumlah professor seperti Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XVNTT, Prof Mangadas Lumban Gaol, Prof Alo Liliweri, Prof Frans Bustan, Prof Frans Salesman bersama senat Dosen.
Rombongan itu diarak bersama Uskup Diosis Ruteng, Mgr Sipri Hormat, pejabat yang mewakili Gubernur, yakni Kepala Kesbangpol dan Linmas NTT, Yohanes Oktavianus bersama perwakilan Pemkab Manggarai, Mabar, dan Matim.
Ritus pengukuhan sendiri diawali dengan pembukaan Sidang Senat Terbuka. Setelahnya pembacaan SK Penetapan sebagai Guru Besar dari Menteri Pendidikan RI, No.6473/MPK.A/KP.05.01/2021 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Pembacaan SK itu diikuti dengan pengalungan tanda jabatan yang dilakukan Profesor Lumban Gaol kepada Prof John Lon. Setelah momen ini dilakukan tandatangan berita acara pengukuhan menjadi Guru Besar Ilmu Religi dan Budaya di Unika St Paulus Ruteng.
Memberi makna dan arti pada momen besar dan bersejarah ini, Uskup Ruteng Mgr Sipri Hormat mengatakan, apa yang dialami ini adalah sukacita atas pencapaian jabatan tertinggi dalam bidang akademik. Momen menjadi sangat spesial karena merangkum pengalaman akademik Unika St Paulus Ruteng, masyarakat luas, dan gereja lokal Keuskupan Ruteng.
“Sebagai Dewan Pembina Yayasan dan Uskup saya memberi apresiasi tinggi dan bangga dengan pencapaian seorang Pastor John Lon yang mengabdi di Unika St.Paulus Ruteng. Saya berharap kebanggaan ini tidak terputus,” tandasnya. (pp04)
