DENPASAR | patrolipost.com – Program 2023 DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Bali fokus pada quality tourism.
Ketua DPD ASITA Bali I Putu Winastra mengatakan, program kerja DPD ASITA Provinsi Bali tahun 2023 yakni mengoptimalkan paket tur ke Desa Wisata yang ada di Bali. Dalam Rakerda I ASITA Bali, operator tur dan travel bersepakat memberikan promosi untuk wisata Bali berkualitas.
“Sekarang sudah bukan mass tourism lagi tapi quality tourism, itu harapan pemerintah bisa membranding Bali lebih berkualitas,” kata Putu Winastra di Denpasar, Rabu (25/1/2023).
Tahun 2022, Kemenparekraf mendapuk dua penghargaan untuk Desa Sudaji di Buleleng dan Desa Undisan di Bangli sebagai destinasi wisata alam. Dengan potensi alam yang mendukung, Winastra meyakini, quality tourism akan tercapai.
“Desa wisata dikemas sedemikian rupa sehingga memberikan sesuatu yang berbeda,” ujarnya.
Menurutnya, selera wisatawan asing saat ini juga mulai bergeser ke alam. Hal itu menjadi tren tersendiri pasca pandemi Covid-19. Winastra mengatakan, wisatawan Australia sebelumnya menggemari wisata pantai di Seminyak dan Kuta. Namun sekarang tren mulai bergeser ke Desa Wisata.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, Bali menarget jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 4,5 juta di tahun 2023. Target itu, menurut Tjok Bagus Pemayun, diproyeksikan bisa tercapai.
Alasan itu mengacu pada jumlah kunjungan pasca pandemi yang sudah tembus 2,3 juta wisatawan di kuartal pertama 2023. Sedangkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mentarget 4 juta wisatawan di tahun 2023.
“Kami dengan ASITA membuat paket-paket untuk masuk ke sentra ekonomi yang ada di seluruh Bali,” kata Tjok Bagus.
Menurutnya, operator tur dan travel yang tergabung dalam DPD ASITA Bali memiliki program yang langsung menyasar pada kebutuhan pariwisata berkualitas. Selain itu, Tjok Bagus Pemayun juga mengapresiasi DPD ASITA Bali dalam menjaga pariwisata Bali berkelanjutan.
Saat ini deretan negara yang mengirimkan wisatawan terbesar masih didominasi Australia. Kemudian di urutan kedua India. Tjok Bagus mengungkapkan, dengan adanya penerbangan reguler langsung dari 15 kota di Tiongkok ke Indonesia, diharapakan berkontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
“Tiongkok baru kemarin ada charter flight yang membawa 210 wisatawan. Kita harapkan, itu akan diikuti kunjungan berikutnya,” jelas Tjok Bagus. (pp03)