BANGLI | patrolipost.com – Dalam musibah saat Jalan Erlangga, Kelurahan Cempaga Bangli putus yang terjadi pada Sabtu (8/9/2022) lalu mengakibatkan tiga kendaraan jatuh ke jurang sedalam hampir 30 meter. Selain itu dua nyawa melayang dalam musibah yang terjadi pada dini hari tersebut.
Hampir dua bulan berlalu proses perbaikan jalan putus mulai dikerjakan. Tahap awal pengerjaan yakni melakukan evakuasi tiga kendaraan meliputi dua unit kendaraan roda empat dan satu sepeda motor, Senin (7/11). Proses evakuasi sedikit terhambat karena kondisi tanah sangat labil.
Seperti diberitakan sebelumnya tiga kendaraan yang jatuh yakni mobil Terrios yang di dalam berisikan dua orang yakni Gita Savitri (35), yang beralamat di Jalan Sentanu IV, Banjar Bonbiu, Desa Peguyangan, Denpasar Barat, dan pengemudi Terrios, Hosdianto Gunawan,( 38), seorang trader, alamat Perumahan Cempaka Mas, Kuta Utara.
Selanjutnya mobil pick up yang di dalam ada 3 orang, yakni I Ketut Pageh (34), Ni Nyoman Lestari (30), dan Kadek Wahyu Putra (5), asal Banjar Kedui, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli. Selanjutnya pengendara sepeda motor Vario yang dikendarai oleh Putu Rian Sasmara (25), asal Banjar/Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli.
Menurut Made Yoga, karyawan PT Tri Jaya Nasional selaku pengambil kegiatan perbaikan Jalan Airlangga yang putus, untuk tahap awal kegiatan pihaknya melakukan evakuasi kendaraan yang jatuh pada saat musibah terjadi. Untuk proses evakuasi pihaknya turunkan dua alat berat jenis excavator. “Untuk anggaran perbaikan belum kami ketahui, namun yang jelas kami disuruh bekerja dulu,” ungkapnya.
Sementara pengawas Jalan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, IB Manuaba mengatakan proses evakuasi kendaraan yang berada di jalan putus dilakukan menggunakan alat berat berupa excavator. Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 08.00 Wita. Kendaraan yang pertama berhasil dievakuasi sepeda motor.
Diakui saat proses evakuasi beberapa kendala dihadapi seperti kondisi tanah yang labil. “Excavator sempat alami kebocoran, sehingga didatangkan lagi excavator. Tapi excavator ukurannya besar sehingga tidak bisa diturunkan,” ungkapnya.
Menurut IB Manuaba setelah kendaraan dievakuasi dilanjutkan dengan berbaikan jalan putus. Di bawah jalan tetap menjadi saluran air, namun ukurannya diperbesar. Sebelumnya saluran berbelok, sekarang dibuat lurus.
“Evakuasi bagian dari proses perbaikan jalan. Evakuasi kendaraan dilakukan oleh kontraktor,” sebutnya.
Proses evakuasi kendaraan juga mendapat pengawasan dari pihak Kepolisian. Kabag Ops Polres Bangli, Kompol Ketut Maret menyebutkan dari koordinasi yang dilakukan, untuk kendaraan yang telah dievakuasi akan diambil oleh pihak keluarga.
Khusus untuk mobil Terrios, pihaknya masih akan menghubungi pihak keluarga korban.
“Korban telah meninggal, kami akan hubungi pihak keluarga,” sebutnya. Setelah dievakuasi, mobil Terrios untuk sementara akan dibawa ke Mapolres Bangli.
Di sisi lain, orangtua korban selamat I Ketut Pageh yakni I Ketut Kumpul mengikuti jalannya proses evakuasi tersebut. Pihaknya berencana akan memperbaik mobil pick up. Sehingga mobil tersebut bisa digunakan untuk usaha lagi.
“Saya masih utang untuk membeli mobil itu. Sekarang harus utang lagi untuk memperbaikinya. Mobil ini dipakai usaha untuk anak saya,” jelasnya. (750)