LARANTUKA | patrolipost.com – Menjadi imam Katolik merupakan sebuah pilihan hidup yang sulit. Oleh karena itu hanya orang yang terpilih yang bisa lolos sampai dinobatkan menjadi imam. Ketika orang-orang terpilih ditahbiskan menjadi imam, maka mereka bukan hanya menjadi kebanggaan orangtua, melainkan juga menjadi kebanggaan seluruh keluarga besar di tempat mereka dilahirkan.
Pantauan patrolipost.com di Larantuka, Minggu (16/10/2022) antusias umat Larantuka tidak surut meskipun prosesi penjemputan imam baru diwarnai guyuran hujan lebat. Acara penyambutan dikemas secara adat oleh lembaga adat Lebao Tengah seperti makan sirih pinang, pengalungan selendang khas Larantuka dan pengguntingan pinta memasuki kawasan Paroki San Juan.
Dua Imam baru tersebut yakni Diakon Agustinus Genere Diona dan Diakon Anselmus Langowuyo. Acara penjemputan dimeriahkan dengan atraksi Drum Band SMP Santu Gabriel Larantuka. Pembimbing Tim drum Band sekaligus Guru di SMP Santu Gabriel, Rony Hayon mengungkapkan tim drum band binaannya sudah sering acara acara besar.
“Tim drum band kami sudah sering tampil, mulai dari acara HUT RI bulan Agustus dan sekarang acara penjemputan imam baru. Mereka sudah terlatih dan tidak perlu banyak waktu untuk mereka persiapkan diri untuk tampil saat ini,” ucapnya.
Selanjutnya, upacara pentahbisan yang berlangsung sakral dipimpin Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, bertempat di Gereja San Juan Larantuka, Senin (17/10/2022). Salah satu perwakilan keluarga Imam Baru menyebutkan, acara tahbisan imam baru sebagai ajang berjumpa dengan sanak saudara.
“Keberhasilan adik kami menjadi imam Katolik menjadi kebanggaan untuk seluruh keluarga besar. Moment ini juga menjadi berkat bagi kami katena semua keluarga besar berkumpul di sini (Larantuka),” tukasnya. (pp04)