Pulang Menjalani Rawat Inap, Pria asal Songan Ini Pilih Gantung Diri

gantung diri1
Petugas saat lakukan olah TKP warga Desa Songan B yang bunuh diri. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Diduga depresi karena sakit asma dan diabetes yang dideritanya, Jro Putu Sujin (63) asal Banjar Batu Menyeh, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon jambu mete, Selasa (21/10/2025) sekira pukul 06.30 Wita. Padahal korban baru saja pulang dari menjalani rawat inap (opname) selama empat hari di Kasna Medica, Kecamatan Kubu Karangasem.

Informasi yang berhasil dihimpun, kronologis kejadian berawal pada Senin (20/10/2025) sekira pukul 20.00 Wita korban bersama keluarganya tiba di rumah di Banjar Batu Meyeh Desa Songan B setelah selama empat hari menjalani perawatan atau opname di Kasna Medika, Kecamatan Kubu, Karangasem.

Bacaan Lainnya

Karena sudah larut malam korban istirahat didampingi istrinya Ni Jero Suti. Esok pagi atau sekitar pukul  06.30 Wita Ni Jero Suti bangun tidur dan melihat korban tidak ada di tempat tidur. Kemudian Jeo Suti mencari korban di sekitaran rumah. Setelah beberapa saat mencari akhirnya, NI Jero Suti menemukan  korban gantung diri di pohon jambu mete yang ada di seberang jalan depan rumah.

Selanjutnya Ni Jero Suti menyampaikan peristiwa tersebut kepada anaknya Komang Merta. Kemudian bersama – sama warga sekitar menurunkan korban yang saat itu sudah dalam keadaan meninggal dunia, Selanjutnya peristiwa tersebut dilapor ke Polsek Kintamani.

Kapolsek KIntamani Kompol I Made Dwi Puja Rimbawa saat dikonfirmasi Rabu (22/10/2025) membenarkan adanya peristiwa bunuh diri yang terjadi di Banjar Batu Menyeh, Desa Songan B Kintamani.

“Mendapat laporan, petugas langsung turun ke TKP,” ujarnya.

Dari hasil olah TKP petugas mengamankan barang bukti berupa seutas tali sepanjang 1,5 meter yang digunakan korban gantung diri. Sementara  hasil pemeriksaan dari  petugas medis Puskesmas Kintamani V ditemukan adanya bekas jeratan di leher dan adanya cairan bercampur darah yang keluar dari kemaluan serta tidak  ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Dari keterangan saksi kuat dugaan motif korban bunuh diri disebabkan depresi karena penyakit asma dan diabetes yang diderita,” tegas mantan Kapolsek Bangli ini. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *