KUTA | patrolipost.com – Dalam rangka penguatan internal dalam membangun reputasi penegak hukum yang terpercaya serta sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab Polri terkait dinamika yang berkembang, Divisi Humas Polri menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) TA 2020 di Aston Kuta Hotel & Residence, Jalan Wana Segara, Kuta, Badung, Sabtu (12/12/2020).
FGD dengan tema “Restoring Tourism: Kesehatan dan Keamanan Terjaga, Ekonomi Bangkit” dihadiri Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Agro Yuwono SIK MSi, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi SH, PPID Satker Polres se-Bali dan mahasiswa.
Selain tatap muka langsung, FGD juga ditayangkan melalui aplikasi zoom cloud meeting. Acara yang dipandu oleh moderator Fristian Greic menghadirkan 4 narasumber, yaitu Kadis Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, Dirpamobvit Polda Bali Kombes Pol Harri Sindu Nugroho SH MM, Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kemenpar RI Drs Alexander Reyaan MM dan Dekan Fisip Unud, Dr Drs I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa MSi.
Irjen Pol Raden Prabowo Agro Yuwono mengatakan, Divisi Humas Polri rutin mengadakan kegiatan FGD setiap tahunnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan dalam membangun opstimisme di tengah polemik yang berkembang saat ini.
Kemudian, untuk menegaskan arti penting pelibatan peran pegiat media sosial dalam menciptakan kondusifitas hingga menjaring masukan terkait penguatan peran dan fungsi Polri dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang berkembang di tengah masyarakat.
Selain itu, juga untuk memberikan masukan kepada lembaga-lembaga terkait dalam hal memulihkan kembali ekonomi yang melemah akibat terdampak pandemi, khususnya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan signifikan.
“Pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi berdampak pada sistem ekonomi yang melemah terutama di sektor pariwisata. Seperti kita tahu, pariwisata sangat berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” kata Argo.
Menurut mantan Kabid Humas Polda Metrojaya ini, pemerintah Indonesia telah memberikan kelonggaran bagi masyarakat dengan adanya tatanan new normal untuk memulihkan kembali ekonomi secara perlahan. Hal ini menjadi tantangan karena angka terdampak Covid-19 terus meningkat setiap harinya.
Untuk menormalkan kembali kelumpuhan ekonomi di Indonesia pemerintah mulai membuka kembali sektor ekonomi mulai dari pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata. Pembukaan sektor ekonomi ini juga sangat dipandang hati-hati oleh pemerintah karena sangat rawan akan penyebaran Covid-19.
“Dengan ini, Polri bersama-sama dengan TNI dan pemerintah tengah melakukan Operasi Yustisi di kawasan rawan berkerumun. Operasi ini bertujuan untuk menindak tegas masyarakat yang melanggar Protokol Kesehatan (Prokes) guna menghambat penyebaran virus Covid-19,” ujarnya.
Tidak hanya menggelar Operasi Yustisi, Polri juga melakukan upaya preventif dengan memberikan imbauan secara langsung dan melalui media sosial serta media mainstream.
Kadiv Humas menilai penerapan Prokes untuk kepentingan bersama agar semua pulih kembali, aktifitas masyarakat kembali normal sehingga ekonomi mulai bangkit.
“Untuk itu saya meminta kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama patuh dan menerapkan Protokol Kesehatan di segala aktifitas di luar rumah. Kita harus optimis bahwa pandemi ini dapat segera berakhir,” pesan jenderal bintang dua ini. (hms/007)