DENPASAR | patrolipost.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia, Teten Masduki mendorong Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali melakukan kampanye besar-besaran terkait penerapan displin protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 di Pulau Dewata.
Kata dia, dalam upaya pemulihan pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, terdapat tiga fase yang dilalui. Yaitu fase pandemi, kemudian fase survival atau kemampuan untuk bertahan dan fase transformasi. Menurutnya di fase saat ini, promosi seperti subsidi tiket atau diskon kamar hotel guna mendatangkan wisatawan tidak efektif dilakukan.
Ia menyarankan pelaku pariwisata Bali perlu melakukan kampanye besar-besaran tentang jaminan penerapan displin prokes, dan jangan hanya menjadi pencitraan semata. Mengingat di era adaptasi kebiasaan baru pasca-pandemi Covid-19 sekarang ini sesungguhnya wisatawan domestik maupun mancanegara sudah sangat ingin berwisata ke Pulau Dewata.
“Namun sebagian besar masih menahan diri karena belum yakin dengan penerapan protokol kesehatan,” ucapnya di Kantor Bali Tourism Board (BTB), Renon, Denpasar, Selasa (8/7).
Selanjutnya Teten menjelasakan terkait fase survival, perlunya perubahan strategi dari ‘Bali dikunjungi dunia menjadi Bali mengunjungi dunia’. Artinya, produk-produk khas Bali yang harus lebih banyak go international dengan memanfaatkan market digital. Sehingga sangat dibutuhkan pendampingan dan dorongan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan. “Saya yakin, banyak yang rindu dengan berbagai produk khas Bali. Ubah mindset, kembangkan jiwa wirausaha,” cetusnya.
Pada diskusi terbatas bersama pelaku pariwisata Bali maupun stakehokder, Teten Masduki menyampaikan, kendati pemulihan pariwisata menjadi prioritas untuk menarik pertumbuhan ekonomi di pulau ini pasca-pandemi Covid-19, ia mengingatkan pentingnya memajukan sektor lainnya.
Ia mendorong Bali mengoptimalkan pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis sumber daya alam seperti kelautan dan lainnya. Lebih dari itu, transformasi juga bisa dilakukan pada pengemasan seni dan budaya dalam pertunjukan digital.
“Bali jangan 100 persen mengandalkan pertumbuhan ekonomi pada sektor pariwisata yang rentan terhadap berbagai isu seperti keamanan dan kesehatan,” katanya.
Ia berupaya memajukan kota-kota kreatif di Indonesia, melalui riset dan pengembangan. Dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM melalui Staf Khusus mengajak pelaku pariwisata di GIPI Bali melakukan kerja sama untuk menumbuhkan pembangunan ekonomi dengan mesin penggerak kreativitas.
Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana berharap adanya kebijakan spasial untuk pemulihan ekonomi Bali. Pasalnya tanpa campur tangan dari pemerintah, pemulihan ekonomi Bali akan sangat berat. (811)