DENPASAR | patrolipost.com – Sebanyak 102 orang dari 43 negara mengikuti Festival Handai Indonesia (FHI) 2024 yang digelar di Bali pada 25 hingga 30 Agustus 2024. FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia.
“Tahun ini Festival Handai Indonesia terlihat sangat semarak diikuti oleh negara-negara yang memang kita itu tidak memiliki kelas khusus,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek Prof E Aminudin Aziz MA PhD dalam puncak FHI di Bali, Jumat, 30 Agustus 2024.
Dikatakan Aminudin, 43 negara yang mengirimkan utusan bagaimanapun telah menjadi pasar yang sudah bisa ditangkap.
“Itu hal yang penting dalam pelaksanan FHI ini. Mereka sudah menjadi Handai Indonesia, sahabat Indonesia supaya ke depannya mereka jangan dilepas begitu saja. Gunakan mereka untuk menjadi agen persahabatan antara Indonesia dengan negara-negara asal mereka,” ujarnya.
Pada puncak Festival Handai Indonesia yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara Asia, Eropa, Australia dan Amerika, peserta FHI 2024 diminta untuk berbicara dengan Bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu Tanah Airku untuk merasakan tentang Indonesia.
“Saat mereka nyanyi lagu Indonesia Raya, inilah perasaan yang juga dirasakan oleh orang Indonesia terhadap Indonesia. Kebanggaan menjadi orang Indonesia. Kebanggaan memiliki Tanah Air. Kebanggaan memiliki bahasa Indonesia. Itulah maksud kami mengajak mereka belajar Bahasa Indonesia, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan lagu Tanah Airku,” jelasnya.
Sementara itu, FHI 2024 diselenggarakan dengan sistem baru, yaitu secara berjenjang melalui babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan dilaksanakan melalui pengiriman karya secara daring, sedangkan babak final dilakukan secara luring.
Terdapat tujuh kategori lomba yang diselenggarakan, yaitu berpidato, bercerita, berpuisi, bernyanyi, berpantun, membawakan reportase, dan bersurat.
Pemenang pertama lomba bersurat Freddie William Trubrig dari Jerman mengatakan, sejak kecil sudah diajarkan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar oleh ibunya yang berasal dari Lombok.
“Saya benar-benar tidak sangka akan membacakan surat saya di panggung di depan semua orang ini. Terimaksih untuk semua pemgalaman yang sangat berharga ini, Bahasa Indonesia pasti mendunia,” ucap Freddie.
Sementara pemenang pertama lomba berpuisi Jungeun Kee asal Korea Selatan mengaku belajar membaca puisi selama 2 bulan. Jungeun membaca puisi dengan fasih dan menghayati.
Jungeun Kee mengatakan, pengalaman mengikuti FHI merupakan pengalaman yang indah dan baik dalam hidupnya. (pp03)