Puskemas Komodo Hadir Dilengkapi 2 Unit Ambulance Terapung

puskesmas
Wakil Bupati Manggarai Barat dr Yulianus Weng berpose bersama sejumlah petugas medis saat meresmikan Puskesmas Komodo, Sabtu (14/9/2024). (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Sebuah Puskesmas kini hadir di Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Puskesmas ini adalah Puskesmas Komodo yang baru saja diresmikan oleh Wakil Bupati Manggarai Barat dr Yulianus Weng.

Peresmian dilakukan pada Sabtu (14/09) dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama serta warga masyarakat Desa Komodo yang antusias dengan keberadaan unit layanan kesehatan di desa mereka.

Yulianus Weng menyebut, keberadaan Puskesmas Komodo sebagai langkah pertama dalam penanganan gawat darurat sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit di Labuan Bajo. Sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih efisien, khususnya untuk warga masyarakat yang ada di pulau atau desa yang jaraknya lebih dekat dengan Puskesmas Komodo. Masyarakat tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Selain itu, Puskesmas yang mulai dibangun sejak tahun 2023 ini juga bertujuan untuk menjadi unit layanan kesehatan pertama bagi wisatawan yang mengalami kecelakaan saat berwisata di Pulau Komodo, baik karena gigitan komodo maupun kecelakaan yang terjadi saat berwisata di perairan sekitar Taman Nasional Komodo. Untuk mendukung kelancaran evakuasi bagi pasien, Puskesmas ini juga akan dibantu oleh 2 unit ambulance terapung.

Menurut Wabub, pembangunan ini tidak hanya untuk gagah-gagahan, tetapi untuk memberikan asas manfaat bagi masyarakat dan wisatawan yang datang. Tenaga kesehatan yang bekerja adalah tenaga yang terlatih dan punya kompetensi, karena dia harus bisa memberikan pertolongan yang cepat dan tetap sebelum dirujuk ke Rumah Sakit di Labuan Bajo.

“Tidak hanya bangunannya yang mewah, tapi pelayanan juga harus prima, sehingga orang yang datang merasa puas,” sebutnya.

Hadirnya Puskesmas ini tentu akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap warga maupun wisatawan yang berwisata di Labuan Bajo, khususnya dalam Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Sebabnya, kata Weng, jika melirik sejumlah kasus gigitan satwa komodo terhadap manusia di Pulau Komodo, tentu membutuhkan waktu yang lama untuk dievakusi ke Labuan Bajo agar mendapatkan perawatan medis.

Weng juga meminta agar petugas kesehatan yang bekerja di Puskemas ini dapat diisi oleh putra dan putri asli Desa Komodo.

“Kalau ada anak-anak yang selesai kuliah kesehatan, panggil kembali, pemerintah pasti akan pekerjakan dia di sini” katanya.

Selain itu, Weng juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan tokoh agama di Desa Komodo yang selama ini memiliki andil besar dalam menyukseskan pembangunan Puskesmas tersebut.

“Harapannya, jaga bangunan ini, Puskesmas ini milik masyarakat Desa Komodo, bukan milik kami. Saya titipkan bangunan ini dijaga dengan baik, supaya tetap menjadi kebanggaan, punya bangunan megah dan view laut, ini luar biasa,” ucapnya.

Weng juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI yang terus memberikan perhatian kepada masyarakat Manggarai Barat terkhusus dalam bidang kesehatan. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.