DENPASAR | patroliposr.com – Seniman multitalenta Putri Suastini Koster yang juga Ketua TP PKK Bali mengapresiasi pertunjukan sasolahan bertajuk ‘Kidung Rasmi Sancaya’. Penampilan itu disuguhkan oleh Sanggar Mahasaba dari Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Senin (13/2/2023).
Pertunjukan itu menjadi bagian dari panggung apresiasi sastra rangkaian peringatan Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023.
“Senang sekali menonton tadi. Jadi ingat, tahun 83-an ibu juga seperti anak-anak itu, berlatih di dunia seni peran melalui teater,” kata pendamping orang nomer satu di Bali itu.
Sanggar Mahasaba tampil memukau dengan suguhan seni teater dengan memadukan unsur tembang, pedalangan, tari hingga mesatua.
Sesuai tema besar peringatan Bulan Bahasa Bali ‘Segara Kerthi Campuhan Urip Sarwa Prani’, pertunjukan Kidung Rasmi Sancaya menceritakan tentang kehidupan nelayan yang sangat bergantung pada hasil laut.
Sesolahan juga menyelipkan sosialisasi sejumlah regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster yang mengangkat martabat arak Bali.
Menurutnya, Sanggar Mahasaba FIB Unud telah berusaha menunjukkan kemampuan terbaik. Pesan yang ingin disampaikan melalui cerita dibawakan dengan apik oleh seluruh pemeran.
Dalam kurasinya, Putri Koster menilai setiap pemain punya kekuatan tersendiri untuk menyampaikan pesan cerita. Dialog juga memantik pemikiran dari isu yang berkembang di masyarakat.
Ditambahkan oleh Putri Koster, setiap pementasan adalah proses untuk meningkatkan kualitas penampilan berikutnya.
“Talenta itu seperti pisau, semakin diasah semakin tajam,” ujarnya.
Ia juga menyinggung sejumlah manfaat dari kegiatan ini. Menurutnya, selain dimaksudkan untuk mengasah talenta seni, kegiatan ini juga mengasah kepekaan mahasiswa untuk ikut peduli dan memahami apa yang dikerjakan oleh para pemimpin.
“Jadi ikut senang melihat anak-anak dengan karakter dan akhlak mulia. Mereka punya kesadaran untuk mendukung apa yang tengah dikerjakan oleh para pemimpin. Di tengah hoax yang bertebaran, anak-anak kita masih mau mendengar dan membantu sosialisasi melalui jalur seni,” jelasnya.
Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster telah memberi wadah untuk mengasah bakat seni anak-anak yang menjadi tumpuan bagi tetap kukuh dan kokohnya NKRI. (pp03)