DENPASAR | patrolipost.com – Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali Putri Suastini Koster menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali di Gedung Nari Graha, Sabtu (28/6/2025).
Putri Koster menyampaikan, agar para bidan terus meningkatkan performa pelayanan kesehatan serta bersinergi erat dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit di seluruh Bali.
“Apa yang dilakukan oleh para bidan di Bali ini sangat luar biasa dan diharapkan terus memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kesehatan di Provinsi Bali,” kata Putri Koster
Ia mengungkapkan, angka stunting di Bali saat ini tercatat hanya sekitar 6%, jauh lebih rendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Namun demikian, Ia menegaskan, angka tersebut masih harus terus ditekan hingga mencapai nol.
“Stunting itu bermula dari masa remaja. Maka, peran bidan di masyarakat sangat penting dalam memberikan edukasi kepada remaja putri agar menjaga kesehatan diri sejak dini. Berkat sosialisasi yang masif, kini kondisi sudah jauh membaik. Tapi kita tidak boleh lengah,” tegasnya.
Putri Koster juga mengingatkan, jika seorang anak sudah divonis stunting, maka perkembangan otaknya dapat terganggu secara permanen. Namun, jika statusnya masih dalam kondisi kekurangan gizi, masih ada peluang untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, langkah preventif jauh lebih penting.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan, serta peran aktif PKK dan masyarakat dalam upaya pencegahan.
“Kita semua harus bergerak bersama. Jangan sampai angka stunting naik kembali,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Putri Koster mengajak para bidan untuk terus meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Mari lebih profesional dalam menjalankan tugas. Kita ingin melahirkan generasi muda yang sehat dan unggul untuk masa depan Bali,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali, Ni Nyoman Budiani, mengapresiasi kehadiran Putri Koster dan dukungannya yang berkelanjutan terhadap para bidan di Bali.
Ia menegaskan bahwa IBI Bali berkomitmen penuh untuk terus berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah, terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Peran bidan tidak hanya pada saat persalinan, tetapi dimulai sejak masa remaja, kehamilan, persalinan, hingga masa tumbuh kembang anak. Kami terus meningkatkan kompetensi anggota dan memastikan pelayanan yang diberikan sesuai standar dan penuh empati,” kata Nyoman Budiani.
Nyoman Budiani juga menyampaikan, IBI Bali akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan organisasi masyarakat, untuk memperkuat edukasi dan layanan kesehatan di tingkat desa dan kelurahan.
“Semangat ulang tahun ini menjadi pengingat bagi kami semua untuk terus berkarya dan melayani masyarakat dengan hati, demi Bali yang lebih sehat dan generasi yang unggul,” ujarnya.
Sebagai bagian dari acara perayaan, ditampilkan pula fashion show unik dan memikat yang dibawakan oleh para bidan dari seluruh kabupaten/kota di Bali.
Mereka mengenakan busana berbahan endek khas Bali dari koleksi Putri Suastini Koster. Fashion show ini tidak hanya menampilkan kreativitas dan keanggunan para bidan, tetapi juga menjadi bentuk pelestarian budaya lokal melalui kain tradisional Bali yang terus digaungkan oleh Ibu Putri.
Kehadiran para bidan dalam balutan endek memperlihatkan bahwa perempuan, dalam perannya sebagai tenaga kesehatan, juga dapat menjadi duta budaya yang membanggakan. Penampilan mereka mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari seluruh tamu undangan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua BKOW Provinsi Bali, Seniasih Giri Prasta. (pp05)