SEMARAPURA | patrolipost.com – Sejalan dengan transformasi yang dilakukan pemerintah, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) saat ini tak lagi sekadar kegiatan menimbang bayi.
Sesuai amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu, lembaga ini memiliki enam tugas, yaitu pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta tugas di bidang sosial.
Informasi tersebut disampaikan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali, Putri Suastini Koster, saat menghadiri kegiatan Bakti Sosial Satpol PP Peduli yang diselenggarakan di Balai Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu (16/3/2025).
Baksos yang digelar merupakan kegiatan kolaborasi dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53, HUT ke-75 Satpol PP, dan HUT ke-63 Satlinmas Provinsi Bali Tahun 2025, yang dirangkai dengan Posyandu terpadu bagi balita, remaja, dan lansia.
Putri Koster menginformasikan, ia secara resmi telah dikukuhkan sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali. Dengan demikian, saat ini ia mengemban tiga tanggung jawab, yaitu sebagai Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda, dan Ketua TP Posyandu Provinsi Bali.
“Untuk struktur Tim Pembina Posyandu ini, kalau di desa namanya kader, lalu di tingkat kecamatan hingga provinsi disebut tim pembina. Landasan gerak kita adalah pembinaan,” jelas Putri Koster.
Ia mengajak seluruh jajaran pengurus TP Posyandu mulai dari tingkat provinsi hingga kader di desa untuk bergerak bersama secara kolaboratif dalam melaksanakan program kerja.
Perempuan yang dikenal memiliki multitalenta di bidang seni ini kembali mengingatkan salah satu tugas penting yang diemban Posyandu, yaitu pencegahan stunting. Dari pengamatannya, belakangan muncul keengganan orangtua untuk mengajak anak balita mereka ke Posyandu karena menganggapnya hanya sebagai kegiatan menimbang berat badan.
“Banyak yang berpikir, kenapa timbang badan, toh juga sudah sehat,” ucapnya.
Padahal, kata dia, dari kegiatan timbang badan yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan, akan diketahui perkembangan berat dan tinggi badan balita.
“Dari data itu, dapat diketahui apakah perkembangan berat dan tinggi badan anak sudah sesuai dengan usianya. Yang tak kalah penting, ini juga berkaitan dengan pencegahan stunting. Jika ada potensi stunting, bisa lebih cepat diantisipasi sehingga tidak terlambat,” ujarnya.
Terkait upaya pencegahan stunting, ia juga mengingatkan para orangtua untuk memberi perhatian pada pemenuhan gizi putri mereka saat beranjak remaja. Menurutnya, pencegahan stunting harus dimulai dengan pemenuhan gizi calon ibu.
Untuk memantapkan kinerja Posyandu, Putri Koster berencana akan menggelar temu kader seluruh Bali.
Baksos juga diisi dengan beragam kegiatan, seperti pemeriksaan kesehatan gratis serta layanan Posyandu terpadu bagi balita, remaja, dan lansia. Selain itu, baksos juga menghadirkan kegiatan pasar murah, vaksinasi, sterilisasi hewan peliharaan, dan penyerahan bibit unggul. Secara khusus, ia menekankan pentingnya pemberian vaksin rabies pada hewan peliharaan.
“Ini sangat penting karena saat ini anjing Bali kembali terjangkit rabies yang berdampak mematikan. Vaksinasi ini adalah langkah yang sangat penting untuk memutus mata rantai penularan rabies,” ujarnya.
Dalam kegiatan Baksos ini, TP PKK Provinsi Bali menyalurkan paket bantuan berupa beras, telur, dan susu bagi 43 penerima yang secara simbolis diserahkan oleh Putri Koster.
Sementara itu, Satpol PP Bali memberikan paket bantuan kepada 160 masyarakat kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Selain itu, Kasatpol PP Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyerahkan bantuan alat tulis dan punia kepada Desa Adat Pesinggahan yang akan nangun yadnya. Bersumber dari urunan staf, Satpol PP juga membantu bedah rumah Nengah Suarta dengan bantuan sebesar Rp35 juta.
Lokasi bedah rumah ditinjau langsung oleh Putri Koster bersama Bupati Klungkung, Made Satria didampingi Ny Eva Satria. Kegiatan Baksos juga dihadiri sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Bali. (pp03)