BANGLI | patrolipost.com – Peran penting dimiliki Ibu-ibu PKK dalam kaitannya mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda. Pasalnya, PKK yang notabene anggotanya adalah ibu-ibu dalam keseharian bersentuhan langsung dengan anak-anak mereka.
“Mereka bisa memberikan pemahaman dari hati ke hati apa itu dan bagaimana bahaya narkoba bagi tubuh kita,” ujar Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat melakukan Dialog Interaktif di Radio RPKB Bangli, Selasa (6/7/2021).
Menurutnya, wadah PKK adalah patner pemerintah, yang mana tugas pemerintah begitu banyak. Salah satunya bagaimana masyarakat itu tetap aman, nyaman, sehat dan sejahtera.
Pada bidang kesehatan saat ini ancaman terbesar yakni narkoba yang kasusnya ibarat gunung es. Di permukaan kelihatan kecil namun dibawahnya sangat besar.
“Ini yang perlu kita waspadai. Mari kita jaga anak-anak yang merupakan calon pemimpin masa depan dari ancaman bahaya narkoba. Karena narkotika tersebut adalah racun dan bisa menyerang saraf, bila itu terjadi tentu nanti tidak akan lahir calon pemimpin yang cerdas, tangguh dan sehat di masa depan,” sebutnya didampingi Ketua Tim Penggerak PPK Bangli, Nyonya Sariasih Sedana Arta.
Putri Koster mengingatkan PKK seluruh Bali, khususnya Kabupaten Bangli agar ikut bergerak mendukung pemerintah dalam memerangi peredaran narkotika di daerah ini.
Disebutkan, PKK memang tidak bisa ikut dalam penyelesesaian masalah, namun lebih berperan dalam mencegah dengan jalan memberian pencerahan pada anak-anak dalam keluarga.
“Ajak anak-anak untuk berkomunikasi dan berikan mereka cinta kasih. Dan, biasakan mereka agar bisa curhat mengenai permasalahan yang dihadapinya,” harapnya.
Lebih lanjut, jelas Ny Putri Koster, tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi memberikan dampak pada tumbuh kembangnya jiwa anak-anak. Mereka memang lahir di era digital. Nah peranan orangtualah yang mengingatkan mereka tentang dampak negatifnya. Salah satunya, adalah peredaran narkotika yang belakangan ini juga banyak dilakukan dengan melalui digital.
“Di rumah sesekali peluklah anak-anak, berikan mereka cinta kasih dan ajak mereka curhat, ketika ada masalah mereka tentu akan bercerita, ini tugas kita sebagai PKK,” sebut Ny Putri Koster.
Sementara Kasat Narkoba Polres Bangli AKP I Nyoman Sudarma mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Bangli kasus penyalahgunaan narkotika mengalami peningkatan. Dimana, pada tahun 2020 lalu Polres Bangli menangani 22 kasus, namun untuk tahun 2021 baru pertengahan tahun Satres Narkoba telah menangani 16 kasus.
“Secara tren indeks kasus narkoba menunjukan kenaikan dari tahun sebelumnya,” sebutnya.
Kata dia, dalam hal ini Kepolisian selain selaku penegak hukum, juga juga memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi terkait upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika tersebut.
“Kita telah lakukan sosialisasi hingga ke banjar-banjar berkaitan dengan bahaya narkotika tersebut. Anak-anak muda kita berikan pencerahan agar tidak terjerumus dengan narkoba,” ungkapya.
Dia kemudian mengajak anggota PKK Bangli untuk bergandengan tangan dalam melakukan sosialisi berkaitan bahaya narkoba tersebut.
“Sebelum lakukan sosialiasasi PKK Bangli harus mendapat pembekalan sehingga tahu terkait jenis narkoba dan mengetahui ciri orang yang terpapar narkoba,” jelasnya. (750)