Putri Koster Resmikan Percontohan Rumah Kreatif di Gianyar

Putri Koster didampingi Bupati Gianyar Made Mahayastra, dan Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny Surya Adnyani Mahayastra meresmikan percontohan Taman Hatinya PKK di Rumah Bali di Kawasan Museum Subak Masceti, Jumat (21/8/2020).

GIANYAR | patrolipost.com – Meski saat ini petani kita sudah banyak diringankan dengan adanya teknologi maupun mesin yang modern, namun kita harus tetap mempertahankan tradisi budaya kita sendiri. Traktor memang memudahkan dalam membajak sawah, namun kita harus tetap mempertahankan sapi, begitu juga dengan mesin tanam.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny Putri Koster saat menyerahkan mesin alat tanam padi (tranplanter) dan mesin perontok gabah berupa 1 unit mesin power thresser untuk Subak Masceti.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan itu Putri Koster didampingi Bupati Gianyar Made Mahayastra, Wabup AA Gde Mayun dan Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny Surya Adnyani Mahayastra juga meresmikan percontohan Taman Hatinya PKK di Rumah Bali, Rumah Kreatif dan Pengukuhan Sekaa Manyi Subak Masceti, di Kawasan Museum Subak Masceti, Jumat (21/8/2020).

Putri Koster sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab Gianyar khususnya TP PKK Kabupaten Gianyar dalam mengimplementasikan program-program PKK di tengah masyarakat. Putri Koster berharap ruang-ruang yang ada benar-benar dapat dimanfaatkan. Tidak hanya untuk wisatawan dari luar namun terutamanya untuk masyarakat kita belajar tentang budaya maupun alam di Bali. Bahkan istri Gubernur Bali Wayan Koster tersebut juga sangat mengagumi konsep rumah Bali yang sekaligus sebagai tempat lokasi taman Hatinya PKK. Dalam sekali kunjungan dirinya dapat melihat banyak hal.

“Khusus untuk program Hatinya PKK, saya ingin setiap rumah menerapkan Hatinya PKK. Kita sudah menyediakan bibit, dan saya akui Gianyar orang-orangnya seni sehingga dalam menata taman di rumahnya bisa sangat bagus sekali. Saya ingin di Gianyar bisa dijadikan contoh,” kata Putri Koster.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny Surya Adnyani Mahayastra juga menjelaskan percontohan Taman Hatinya PKK memang sengaja dibuat di rumah Bali  di Kawasan Museum Subak. Ini sebagai suatu langkah terpadu dari TP PKK Kabupaten Gianyar agar masyarakat atau wisatawan yang  datang berkunjung bisa langsung mendapatkan semuanya.

Mereka bisa mengenal tentang sejarah rumah adat tradisional  Bali, sekaligus bisa belajar tentang tanaman, mengunjungi rumah kreatif dimana di dalamnya berisi berbagai produk kerajinan yang berasal dari kegiatan kelompok UP2K PKK desa/kelurahan dan juga hasil kerajinan UMKM binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

“Kenapa di Rumah Bali,  kami konsepkan dengan Hatinya PKK, rumah kreatif, bahkan ada tanaman hidroponik menjadi satu Kawasan di Museum Subak, karena kami ingin sebagai  pusat edukasi atau pembelajaran juga pariwisata Pantai Masceti. Kami ingin menunjukkan bahwa gerakan kami sudah berjalan, tidak hanya di sini saja, namun seluruh masyarakat sudah bergerak,” jelas Ny Surya Adnyani Mahayastra.

Khusus sekaa manyi, menurut Adnyani Mahayastra, ini lebih pada keinginan untuk menggairahkan kembali sekaa-sekaa manyi di wilayah Kabupaten Gianyar. Dengan dikukuhkannya sekaa manyi yang ada di Desa Medahan Kawasan Subak Masceti, diharapkan menghidupkan kembali sekaa yang kini hampir punah tergantikan oleh tenaga dari luar.

Bupati Gianyar Made Mahayastra pada kesempatan itu menegaskan dengan dikukuhkannya sekaa manyi di kawasan Museum Subak Masceti ingin membuktikan bahwa pariwisata di Gianyar adalah pertanian, tanpa pertanian pariwisata di Bali tidak seperti sekarang ini. Bahkan kontribusi Gianyar dalam pertanian hampir surplus  40 ribu ton beras .

Bupati Mahayastra pun sangat memuji program Hatinya PKK yang merupakan program inovatif yang ternyata sangat terbukti membantu saat pandemi ini. Terutama dalam pemenuhan sumber gizi dan protein. Selain itu dari segi kesejahteraan keluarga juga dapat mengurangi beban keluarga dan dapat menghasilkan secara mandiri di halaman rumah. (kominfo/eni)

Pos terkait