DENPASAR | patrolipost.com – Menjelang pelaksanaan rangkaian Hari Raya Nyepi Caka 1943 tahun 2021, Polda Bali melaksanakan rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral untuk pengamanan di Denpasar, Rabu (10/3/2021). Pemerintah bersama pihak keamanan mengharapkan agar tokoh agama dan masyarakat membantu upaya pemulihan ekonomi Bali.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, pihak dari Kodam IX Udayana, Korem 163 Wira Satya, Ketua MDA sekaligus Ketua FKUB Provinsi Bali, Ida Panggelingsir Putra Sukahet, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali, pihak Bandara Ngurah Rai dari PT Angkasa Pura I, pihak PLN, Ketua PHDI Provinsi Bali, Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana, Ketua MUI Provinsi Bali yang diwakili Mohommad Marwadi, Ketua MPUK Provinsi Bali, Bishop I Nyoman Agustinus, Ketua Matakin Provinsi Bali, Adinatha, Ketua Walubi Provinsi Bali, Pendeta Eka Wiradarma serta Ketua MDA Kab/Kota se-Bali.
Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Firman Nainggolan mengatakan, pada intinya pelaksanaan Nyepi tahun ini tidak jauh beda dengan Nyepi tahun lalu dimana masih dalam situasi Covid-19. Rangkaian Melasti sampai dengan Ngembak Geni diharapkan dapat berjalan dengan lancar, pengecualian kegiatan rangkaian saat ini adalah pawai ogoh-ogoh dengan tidak menghilangkan makna upacara Nyepi.
“Kami harapkan agar pelaksanaan Nyepi dapat meningkatkan nilai toleransi antar umat beragama. Saat ini ekonomi di Bali sangat terpuruk sekali, kami mohon bantuan kepada tokoh adat dan agama untuk membantu menyosialisasikan, yaitu pemulihan ekonomi di daerah pariwisata, mendatangkan wisatawan dari luar negeri apabila penyebaran Covid – 19 terkendali, vaksinasi akan diutamakan kepada seluruh masyarakat Bali,” ungkapnya.
Sementara Ketua MDA Provinsi Bali, Ida Panggelingsir Putra Sukahet mengatakan, Nyepi tidak sama dengan hari raya biasa lainnya. Ia mengimbau jangan lagi berpolemik kepada hal – hal yang bukan kompetensinya sehingga akan menimbulkan kontroversi.
“Mari kita bangkitkan ekonomi dengan mengikuti kebijakan yang akan direncanakan oleh pemerintah. Pandemi merupakan teguran dari Tuhan karena umat masih serakah dengan alam, maka di Bali sekala dan niskala kita laksanakan dan mari kita hormati alam. Cara paling ampuh untuk mengantisipasi Covid-19 adalah tegakkanlah Protokol Kesehatan. Gubernur, MDA dan PHDI telah menurunkan edaran Nyepi agar disosialisasikan dan diterapkan di wilayah masing – masing,” ujarnya.
Direktur Intelkam Polda Bali Kombes Pol Zainal Abidin mengatakan, dasar pelaksanaan Nyepi dilaksanakan berdasarkan seruan bersama Gubernur Bali, MDA dan PHDI tentang pedoman pelaksaaan Nyepi dan seruan bersama tokoh umat beragama. Rangkaian kegiatan melasti dilaksanakan 190 kegiatan, lomba ogoh-ogoh miniatur sebanyak 12 kegiatan.
“Untuk pelaksanaan Melasti dilaksanakan secara terbatas yang dilaksanakann di mata air terdekat. Sedangkan untuk Tawur Kasanga dilaksanakan dengan terbatas hanya maksimal 50 orang dengan menerapkan Protokol Kesehatan. Pengarakan ogoh-ogoh bukan merupakan hal yang wajib dan tidak dilaksanakan,” katanya. (007)