SEMARAPURA | patrolipost.com – Pemacekan Agung yang bertepatan dengan Soma Kuningan pada Senin (19/4), segala persiapan untuk menyambut pemedek yang akan tangkil sudah dipersiapkan oleh Desa Adat Gelgel selaku panitia Petirtan Pemacekan Agung. Namun rupanya sejak pagi Minggu (18/4) para pemedek yang akan melakukan persembahyangan ke Pura Dasar Buana,Gelgel, Klungkung sudah berduyun duyun untuk dapat ngeranjing masuk ke jeroan Pura.
Pantauan di area Pura Dasar Buana pihak panitia dari Desa Adat Gelgel sudah menyiapkan petugas penerima para pemedek yang akan tangkil muspa, antara lain unsur pengurus Desa Adat, petugas Pecalang, Hansip, Jro mangku pengayah nyiratin serta Kamtibmas dari TNI/Polri dan petugas RAPI dan ORARI, termasuk pengayah dari 28 Banjar Adat Sewewengkon Desa Adat Gelgel.
Kesiapan untuk kepanitiaan Penyanggre Pemedek yang tangkil muspa ke Pura dasar Buana, Gelgel, Klungkung ini dibenarkan oleh sekretaris Desa Adat Gelgel Gede Eka Semaya Putra Minggu (18/4).
“Kita dari Desa Adat sudah mempersiapkan secermat mungkin untuk penyanggre para pemedek sejebag jagat Bali yang akan pedek tangkil di Pura Dasar Buana ini,” ujar Semaya Putra menegaskan.
Lebih Jauh Gede Semaya Putra menyebutkan bahwa pihak panitia Desa Adat Gelgel telah mempersiapkan kepanitiaan penyanggre para pemedek yang akan melakukan persembahyangan bertepaatan dengan Hari Pemacekan Agung di Pura Dasar Buana, Gelgel.
“Ida Betara nyejer selama 3 hari mulai Ide Betare ketedunang mulai Minggu (18/4/2021) dan Puncak Pujawali Ida Betara di Pura dasar Buana Gelgel bertepatan dengan Senin Pemacekan Agung. Sementara pelaksanaan Bakti Penganyar setiap hari galah dauh 14.00 Wita, dan Penyineban dilaksanakan pada hari Kamis (22/4/2021) sekitar pukul 13.00 Wita,” ujarnya lebih rinci,
Untuk para pemedek yang tangkil agar mematuhi protokol kesehatan serta tempat parkir mobil disiapkan di Lapangan GOR Swecapura, sedangkan parkir sepeda motor di depan Kantor Desa Gelgel.
Salah seorang warga Padangsambian, Denpasar Barat , Wayan Konce menyatakan dirinya bersama keluarganya berusaha pedek tangkil ke Pura dasar Buana, Gelgel, Klungkung setiap enam bulan sekali.
“Kali ini tiang hadir mendahului karena saat di Pemacekan Agung biasanya terlalu ramai,” ujarnya singkat. (855)